Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada akhir pekan berhasil naik meski sempat terkoreksi tajam pada sesi awal perdagangan.

IHSG Jumat ditutup menguat 11,82 poin atau 0,24 persen ke posisi 4.907,57. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak turun 7,63 poin atau 0,99 persen menjadi 777,27.

"Keberhasilan IHSG naik karena faktor global yaitu hijaunya Dow Jones Future di Wall Street. Sedangkan efek stimulus dari pemerintah relatif minim," kata analis Indopremier Sekuritas Mino di Jakarta, Jumat.

Dibuka melemah, sempat terjadi pembekuan sementara perdagangan (trading halt) pada sistem perdagangan di BEI pada pukul 09.15 waktu JATS yang dipicu penurunan IHSG yang melampaui 5 persen. Namun perlahan pelemahan indeks berkurang hingga akhirnya ditutup menguat.

Secara sektoral, enam sektor terkoreksi dimana sektor industri dasar turun paling dalam yaitu minus 3,45 persen, diikuti sektor pertanian dan sektor aneka industri dasar masing-masing minus 2,08 persen dan minus 0,96 persen.

Sedangkan empat sektor meningkat dimana sektor infrastruktur naik paling tinggi yaitu 1,41 persen, diikuti sektor manufaktur dan sektor konsumer masing-masing 0,75 persen dan 0,72 persen.

Penutupan IHSG sendiri diiringi aksi jual saham oleh investor asing yang ditunjukkan dengan jumlah beli bersih asing atau "net foreign sell" sebesar Rp575,76 miliar.

Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 473.916 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 7,9 miliar lembar saham senilai Rp9,51 triliun. Sebanyak 132 saham naik, 283 saham menurun, dan 105 saham tidak bergerak nilainya.

Sementara itu, bursa saham regional Asia sore ini antara lain indeks Nikkei melemah 1.128,5 poin atau 6,08 persen ke 17.431,1, indeks Hang Seng melemah 276,2 poin atau 1,14 persen ke 24.032,9, dan indeks Straits Times melemah 32,91 poin atau 1,23 persen ke 2.645,73.
 

Pewarta: Citro Atmoko

Editor : Adi Lazuardi


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020