RSUP Sanglah Denpasar telah merawat 25 pasien dengan status masih dalam pengawasan COVID-19 terhitung sejak 22 Januari sampai hari ini.

"Dari 25 pasien tersebut, sebanyak 24 orang diantaranya hasilnya negatif terjangkit COVID-19, sedangkan satunya lagi masih dalam pengawasan karena baru datang tadi rujukan RSUD Mangusada. Untuk pasien yang baru datang ini nantinya kita ambil sampelnya dan akan dikirim ke Litbangkes Jakarta," kata Direktur Medik dan Keperawatan RSUP Sanglah dr. I Ketut Sudartana, saat konferensi pers di RSUP Sanglah, Denpasar, Selasa.

 I Ketut Sudartana mengatakan salah satu pasien rujukan RSUD Mangusada merupakan warga Jepang berusia 22 tahun dengan jenis kelamin laki-laki.

"Jadi kemarin memang dirujuk dari KKP Bandara dibawa ke RSUD Mangusada dan dari sana hari ini pasiennya dibawa ke RSUP Sanglah dengan tanda - tanda batuk, pilek, dan panas 38 derajat. Pasien ini langsung dirujuk sendiri, belum ada keluarga yang mendampingi,"ucapnya.

Sementara itu, ruang isolasi di RSUP Sanglah sempat penuh namun kini sudah tersedia kembali.

Baca juga: Indonesia punya kemampuan uji laboratorium Covid-2019

Ia mengatakan untuk penanganan pasien dengan keluhan batuk, panas, pilek biasa dan itu tetap diberikan vitamin, dan membantu agar kondisi tubuh pasien kembali membaik, serta tidak ada obat dan penanganan spesifik yang diberikan.

Terkait dengan kesiapsiagaan dari RSUP Sanglah sebagai salah satu RS Rujukan di Bali, Ia menjelaskan terdapat fasilitas yang disediakan berupa empat ruang isolasi, dan ada dua ruangan lagi yang sudah diperbaiki jadi totalnya ada enam ruang isolasi.

"Kemudian khusus ruang isolasi nusa indah kami khususkan perawatan pasien yang dalam pengawasan COVID-19. Total nanti disana 18 bed di sana dengan pasien yang berstatus dalam pengawasan COVID-19. Dengan enam ruang isolasi dan sisanya ruang biasa dan betul-betul ruang itu aman untuk perawatan pasien COVID-19," katanya.

Ia menambahkan jika jumlah pasien bertambah pihaknya juga akan bekerjasama dengan RS Perguruan Tinggi Negeri Unud dan Bali Mandara, dan kerjasama dengan rumah sakit lainnya.

"Kami sudah alokasikan tempatnya, dan akan komunikasikan dengan Bali Mandara dan RS PTN Unud kalau penuh juga akan dibuka di ruang Lely untuk merawat pasien dalam pengawasan Covid-19. Ruang Lely kapasitasnya 30 tempat tidur. Jadi RSUP Sanglah menyiapkan 18-30 tempat tidur nantinya. Mudah-mudahan tidak ada dan tidak merebak seperti itu," katanya.

Baca juga: Round Up - Bali siaga Corona

Sedangkan untuk tenaga medis, kata dia RSUP Sanglah menyiapkan enam dokter spesialis paru dan 20 perawat yang mana empat diantaranya akan selalu berjaga di ruang nusa indah dibantu dengan dokter residen.

"Jika memang bertambah pasiennya, kita akan mobilisasi perawat ruang lain untuk membantu merawat di sana. RSUP Sanglah sudah mempersiapkan dengan baik. Semoga tidak ada kasus yang banyak, dan harus disiapkan sebaik-baiknya," ucap Ketut Sudartana.

Pihaknya mengimbau agar masyarakat mengatur pola hidup yang sehat karena virus itu menyerang ketika tubuh tidak sehat.

Untuk syarat pertama harus jaga kondisi tubuh terutama yang beraktivitas di lapangan, makan makanan bergizi, olahraga rutin agar tetap sehat, pola hidup bersih dan sehat, serta hindari pergi ke tempat-tempat ramai.

 

Pewarta: Ayu Khania Pranishita

Editor : Adi Lazuardi


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020