Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD. membantah bahwa penataran Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (P4) bakal dihidupkan lagi.
"Enggak ada yang bilang akan menghidupkan penataran P4," kata Mahfud Md. di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Kamis.
Menurut dia, ketika itu dalam sebuah forum diskusi ada jurnalis bertanya apakah tidak ada penataran seperti penataran P4.
"Saya bilang, ada penataran ideologi, bukan penataran P4," kata mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) itu.
Mengenai model penataran ideologi, Mahfud mempersilakan menanyakan lebih lanjut ke Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP).
Mahfud menegaskan kembali bahwa penataran P4 sudah tidak bisa dihidupkan kembali.
Baca juga: Gandeng Lemhannas, BPIP kaji Pancasila secara kekinian
Sebelumnya, wacana menghidupkan kembali P4 mengemuka dalam Pertemuan Koordinasi Membangun Sinergi Penguatan Nilai-Nilai Pancasila dalam Kebijakan Pembangunan di Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan di Hotel Bidakara, Jakarta, Senin (17/2).
Pada pertemuan yang digelar BPIP itu, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Tjahjo Kumolo sempat mengusulkan kepada Mahfud mengenai pentingnya penataran seperti penataran P4.
"Saya hanya usul kepada Pak Menko, kalau bisa nanti ada tahap perlu kembali penataran walaupun polanya tidak seperti dahulu, atau dipersingkat," katanya.
Yang terpenting, kata dia, melalui penataran tersebut mampu membangun komunikasi yang bagus, terutama di kalangan aparatur sipil negara (ASN) agar lebih memahami hak dan kewajibannya sebagai warga negara.
Usai diskusi, Mahfud menjelaskan bahwa sebelum dirinya meninggalkan BPIP sudah ada keputusan untuk pelaksanaan penataran-penataran guna memperkuat nilai-nilai Pancasila.
"Dahulu, sebelum saya meninggalkan BPIP itu sudah ada keputusan bahwa kami akan menciptakan penataran-penataran. Jadi, itu sudah dimulai," katanya.
Mantan anggota Dewan Pengarah BPIP itu menyebutkan saat ini sudah ada beberapa orang yang mendapatkan penataran.
Baca juga: Peneliti: pembumian Pancasila jadi solusi efektif dari ancaman pemecah-belah bangsa
"Tadi saya tanya Sestama (Sekretaris Utama BPIP) itu sudah ada beberapa yang ditatar. Cuma karena baru awal-awal, jadi belum merata. Pada akhirnya nanti akan banyak penatar ideologi Pancasila," katanya.
Akan tetapi, Mahfud memastikan bahwa materi penataran yang akan diberikan tidak monoton dan itu-itu saja sebagaimana pernah pada masa Orde Baru.
"Jadi, kita sudah menyiapkan. Jalannya akan lebih cepat karena sekarang ketuanya (BPIP) sudah definitif," katanya.
Baca juga: Presiden : narasi besar Pancasila harus banjiri medsos
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020
"Enggak ada yang bilang akan menghidupkan penataran P4," kata Mahfud Md. di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Kamis.
Menurut dia, ketika itu dalam sebuah forum diskusi ada jurnalis bertanya apakah tidak ada penataran seperti penataran P4.
"Saya bilang, ada penataran ideologi, bukan penataran P4," kata mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) itu.
Mengenai model penataran ideologi, Mahfud mempersilakan menanyakan lebih lanjut ke Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP).
Mahfud menegaskan kembali bahwa penataran P4 sudah tidak bisa dihidupkan kembali.
Baca juga: Gandeng Lemhannas, BPIP kaji Pancasila secara kekinian
Sebelumnya, wacana menghidupkan kembali P4 mengemuka dalam Pertemuan Koordinasi Membangun Sinergi Penguatan Nilai-Nilai Pancasila dalam Kebijakan Pembangunan di Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan di Hotel Bidakara, Jakarta, Senin (17/2).
Pada pertemuan yang digelar BPIP itu, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Tjahjo Kumolo sempat mengusulkan kepada Mahfud mengenai pentingnya penataran seperti penataran P4.
"Saya hanya usul kepada Pak Menko, kalau bisa nanti ada tahap perlu kembali penataran walaupun polanya tidak seperti dahulu, atau dipersingkat," katanya.
Yang terpenting, kata dia, melalui penataran tersebut mampu membangun komunikasi yang bagus, terutama di kalangan aparatur sipil negara (ASN) agar lebih memahami hak dan kewajibannya sebagai warga negara.
Usai diskusi, Mahfud menjelaskan bahwa sebelum dirinya meninggalkan BPIP sudah ada keputusan untuk pelaksanaan penataran-penataran guna memperkuat nilai-nilai Pancasila.
"Dahulu, sebelum saya meninggalkan BPIP itu sudah ada keputusan bahwa kami akan menciptakan penataran-penataran. Jadi, itu sudah dimulai," katanya.
Mantan anggota Dewan Pengarah BPIP itu menyebutkan saat ini sudah ada beberapa orang yang mendapatkan penataran.
Baca juga: Peneliti: pembumian Pancasila jadi solusi efektif dari ancaman pemecah-belah bangsa
"Tadi saya tanya Sestama (Sekretaris Utama BPIP) itu sudah ada beberapa yang ditatar. Cuma karena baru awal-awal, jadi belum merata. Pada akhirnya nanti akan banyak penatar ideologi Pancasila," katanya.
Akan tetapi, Mahfud memastikan bahwa materi penataran yang akan diberikan tidak monoton dan itu-itu saja sebagaimana pernah pada masa Orde Baru.
"Jadi, kita sudah menyiapkan. Jalannya akan lebih cepat karena sekarang ketuanya (BPIP) sudah definitif," katanya.
Baca juga: Presiden : narasi besar Pancasila harus banjiri medsos
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020