Kuta (Antara Bali) - Hotel berbintang di Bali merupakan pengguna bahan makanan, terutama daging sapi dan kambing, serta minuman impor tertinggi kedua di seluruh Tanah Air.
Ketua Indonesian Food & Beverage Executive Asosiation (IFBEC) DPD Bali Nyoman Gede Suasta mengatakan hal itu di sela-sela acara program pembinaan tentang jenis minuman alkohol berkadar minimum 40 persen, di Grand Istana Rama Hotel, Kuta, Jumat.
"Peringkat pertama ada hotel berbintang yang ada di Jakarta, namun terkadang bisa sebaliknya di bawah Pulau Dewata," katanya.
Suasta menjelaskan, hal itu berdasarkan penggunaan bahan makanan ataupun minuman yang hampir mencapai 80 persen, terutama untuk daging sapi dan kambing.
Dia mengaku, 80 persen daging sapi ataupun kambing yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan hotel berbintang di Bali didatangkan dari Australia dan Selandia Baru.
"Sedangkan 20 persen lagi sisanya menggunakan daging dari peternak di Pulau Dewata atau daerah lainnya di Indonesia," ujarnya.(IGT/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012
Ketua Indonesian Food & Beverage Executive Asosiation (IFBEC) DPD Bali Nyoman Gede Suasta mengatakan hal itu di sela-sela acara program pembinaan tentang jenis minuman alkohol berkadar minimum 40 persen, di Grand Istana Rama Hotel, Kuta, Jumat.
"Peringkat pertama ada hotel berbintang yang ada di Jakarta, namun terkadang bisa sebaliknya di bawah Pulau Dewata," katanya.
Suasta menjelaskan, hal itu berdasarkan penggunaan bahan makanan ataupun minuman yang hampir mencapai 80 persen, terutama untuk daging sapi dan kambing.
Dia mengaku, 80 persen daging sapi ataupun kambing yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan hotel berbintang di Bali didatangkan dari Australia dan Selandia Baru.
"Sedangkan 20 persen lagi sisanya menggunakan daging dari peternak di Pulau Dewata atau daerah lainnya di Indonesia," ujarnya.(IGT/T007)
Editor : Nyoman Budhiana
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012