Petugas dari Dinas Pertanian Dan Pangan Kabupaten Jembrana, Bali mensterilkan kandang babi yang mati mendadak dengan melakukan penyemprotan disinfektan.

"Tidak hanya di kandang yang babinya mati, di kandang terdekat yang babinya masih hidup juga kami lakukan penyemprotan disinfektan untuk mengantisipasi penularan," kata Kepala Bidang Kesehatan Hewan Dan Kesmavet, Dinas Pertanian Dan Pangan Jembrana Wayan Widiarsa, di sela-sela penyemprotan di Dusun Biluk Poh Kangin, Kelurahan Tegalcangkring, Kecamatan Mendoyo, Jumat.

Ia mengatakan, dari pengecekan empat jam setelah babi milik Gede Eka Putra Suardana mati, dipastikan bukan karena virus ASF.

Meski demikian, ia mengungkapkan, selain mensterilkan kandang, pihaknya melakukan pemantauan terhadap babi yang masih hidup.

Baca juga: Tiga babi peternak Jembrana mati mendadak
Baca juga: Jembrana bentuk kader desa peduli AIDS

Kepala Dinas Pertanian Dan Pangan Jembrana Wayan Sutama mengatakan, dari gejala klinis serta keterangan pemilik babi, penyebab kematian hewan ternak itu bukan karena virus ASF.

"Kami lebih menduga kuat penyebabnya karena pengaruh cuaca ekstrim. Hal ityu bisa dilihat dari babi yang kehilangan nafsu makan," katanya.

Ia mengaku, saat petugasnya datang, babi yang mati itu sudah dikubur, sehingga hanya melihat kondisi kandang yang kurang representatif untuk hewan ternak itu.

Sebelumnya tiga ekor babi milik Gede Eka Putra Suardana mati mendadak, dengan gejala mengalami kelumpuhan dan tidak mau makan.***3***

Pewarta: Gembong Ismadi

Editor : I Komang Suparta


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020