Manajemen Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Celukan Bawang yang terletak di Kabupaten Buleleng, Bali, melakukan sejumlah langkah untuk mengantisipasi penyebaran Virus Corona baru (Novel Coronavirus/nCov).
"Salah satu langkah yang dilakukan adalah kami menginstruksikan kepada tenaga kerja asing (TKA) asal China yang pulang ke China saat libur Tahun Baru Imlek pada pertengahan Januari lalu untuk tidak kembali bekerja ke Indonesia sampai situasi dan kondisi dinyatakan aman oleh pihak yang berwenang," ujar Vice Manager General Affair Departement PT General Energy Bali Indriati Tanu Tanto, di kawasan Kuta, Badung, Kamis.
Hal tersebut juga dilakukan sesuai dengan kebijakan pemerintah yang menutup sementara semua penerbangan dari dan ke China sejak Rabu (5/2) lalu yang secara otomatis bagi para TKA yang masih belum kembali ke Bali belum bisa kembali bekerja di PLTU Celukan Bawang.
Ia menjelaskan, TKA asal China yang bekerja di PLTU Celukan Bawang tercatat ada 162 orang. Pada saat libur Imlek lalu, sebanyak 56 orang TKA kembali ke China yang rata-rata ke wilayah Kota Shanghai dan Beijing.
Namun, karena harus melaksanakan tugas dan tanggung jawab yang sangat penting terhadap operasional PLTU Celukan Bawang, ia mengatakan, pada 1 Februari lalu, ada empat personel yang kembali dan tiba di Denpasar dalam kondisi sehat.
"Yang kembali dari China salah satunya adalah Presiden Direktur kami. Empat orang yang kembali juga sudah dinyatakan sehat oleh rumah sakit BIMC Siloam Nusa Dua atas hasil confidential general medical check up pada tanggal 4 Februari 2020 lalu," katanya.
Meskipun dipastikan berada dalam keadaan sehat, namun empat orang TKA asal China itu selama 14 hari ditempatkan di suatu lokasi khusus yang aman dengan tidak melakukan interaksi serta tetap diminta untuk menjaga dan memelihara kesehatan diri sendiri untuk mengantisipasi Virus Corona.
Kondisi kesehatan mereka juga terus dipantau oleh tim dokter yang ditunjuk oleh Dinas Kesehatan Buleleng untuk memenuhi protokoler yang sudah ditetapkan, yaitu penyakit ini memiliki masa inkubasi antara 3-14 hari sejak masuknya virus ke dalam tubuh hingga munculnya gejala.
"Jadi, apabila dalam kurun waktu itu tidak terdapat gejala penyakit tersebut, maka dapat diyakini bahwa empat personel kami itu sehat dan tidak tidak ada infeksi," ujar Indriati Tanu Tanto.
Ia menambahkan, operasional PLTU Celukan Bawang sama sekali tidak terganggu dengan adanya kejadian tersebut. Para TKA asal China lain yang tidak kembali ke China saat libur Imlek lalu juga masih beraktivitas seperti biasa.
Pihaknya juga telah melakukan sejumlah langkah tindakan lainnya sebagai antisipasi penyebaran Virus Corona, di antaranya menghubungi Dinas Kesehatan Buleleng dan meminta petunjuk prosedur penanggulangan penyebaran Virus corona di dalam area PLTU dan sekitar Desa Celukan Bawang.
"Dari situ kami mendapatkan informasi dan melakukan tindakan sanitasi di semua ruangan kerja dengan desinfektan, penyediaan masker dan hand sanitizer. Kami juga terus melakukan pemeriksaan suhu tubuh personel kami," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020
"Salah satu langkah yang dilakukan adalah kami menginstruksikan kepada tenaga kerja asing (TKA) asal China yang pulang ke China saat libur Tahun Baru Imlek pada pertengahan Januari lalu untuk tidak kembali bekerja ke Indonesia sampai situasi dan kondisi dinyatakan aman oleh pihak yang berwenang," ujar Vice Manager General Affair Departement PT General Energy Bali Indriati Tanu Tanto, di kawasan Kuta, Badung, Kamis.
Hal tersebut juga dilakukan sesuai dengan kebijakan pemerintah yang menutup sementara semua penerbangan dari dan ke China sejak Rabu (5/2) lalu yang secara otomatis bagi para TKA yang masih belum kembali ke Bali belum bisa kembali bekerja di PLTU Celukan Bawang.
Ia menjelaskan, TKA asal China yang bekerja di PLTU Celukan Bawang tercatat ada 162 orang. Pada saat libur Imlek lalu, sebanyak 56 orang TKA kembali ke China yang rata-rata ke wilayah Kota Shanghai dan Beijing.
Namun, karena harus melaksanakan tugas dan tanggung jawab yang sangat penting terhadap operasional PLTU Celukan Bawang, ia mengatakan, pada 1 Februari lalu, ada empat personel yang kembali dan tiba di Denpasar dalam kondisi sehat.
"Yang kembali dari China salah satunya adalah Presiden Direktur kami. Empat orang yang kembali juga sudah dinyatakan sehat oleh rumah sakit BIMC Siloam Nusa Dua atas hasil confidential general medical check up pada tanggal 4 Februari 2020 lalu," katanya.
Meskipun dipastikan berada dalam keadaan sehat, namun empat orang TKA asal China itu selama 14 hari ditempatkan di suatu lokasi khusus yang aman dengan tidak melakukan interaksi serta tetap diminta untuk menjaga dan memelihara kesehatan diri sendiri untuk mengantisipasi Virus Corona.
Kondisi kesehatan mereka juga terus dipantau oleh tim dokter yang ditunjuk oleh Dinas Kesehatan Buleleng untuk memenuhi protokoler yang sudah ditetapkan, yaitu penyakit ini memiliki masa inkubasi antara 3-14 hari sejak masuknya virus ke dalam tubuh hingga munculnya gejala.
"Jadi, apabila dalam kurun waktu itu tidak terdapat gejala penyakit tersebut, maka dapat diyakini bahwa empat personel kami itu sehat dan tidak tidak ada infeksi," ujar Indriati Tanu Tanto.
Ia menambahkan, operasional PLTU Celukan Bawang sama sekali tidak terganggu dengan adanya kejadian tersebut. Para TKA asal China lain yang tidak kembali ke China saat libur Imlek lalu juga masih beraktivitas seperti biasa.
Pihaknya juga telah melakukan sejumlah langkah tindakan lainnya sebagai antisipasi penyebaran Virus Corona, di antaranya menghubungi Dinas Kesehatan Buleleng dan meminta petunjuk prosedur penanggulangan penyebaran Virus corona di dalam area PLTU dan sekitar Desa Celukan Bawang.
"Dari situ kami mendapatkan informasi dan melakukan tindakan sanitasi di semua ruangan kerja dengan desinfektan, penyediaan masker dan hand sanitizer. Kami juga terus melakukan pemeriksaan suhu tubuh personel kami," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020