Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menekankan pentingnya pendeteksian secara dini terkait kesehatan setiap orang yang baru masuk ke suatu negara seiring bertambahnya kasus positif virus Corona, baik di China maupun di luar negara berjuluk "Negeri Tirai Bambu" itu.
Berdasarkan laporan resmi WHO terkait perkembangan situasi virus Corona per tanggal 29 Januari 2020 yang dikutip di Jakarta, Rabu, mencatat jumlah kasus positif virus corona tipe baru atau novel coronavirus (2019-nCov) bertambah menjadi 6.065 dibandingkan dengan sehari sebelumnya yang berjumlah 4.593 kasus secara global.
Sebanyak 5.997 kasus positif virus Corona terjadi di China dengan 1.239 di antaranya mengalami gangguan kesehatan yang serius, 132 orang meninggal dunia, dan 9.239 orang lainnya diduga terjangkit virus tersebut.
Kasus positif virus corona di luar China juga naik menjadi 68 kasus di 15 negara dibandingkan dengan hari sebelumnya 56 kasus di 14 negara. Sebanyak empat kasus baru ditemukan di Uni Emirat Arab setelah melakukan perjalanan secara individu ke Kota Wuhan.
Baca juga: Pemerintah matangkan persiapan evakuasi WNI dari China
Beberapa penambahan kasus baru di luar China antara lain Jepang sebelumnya enam kasus menjadi tujuh kasus, Australia dari lima kasus menjadi tujuh kasus, Kanada dari dua kasus menjadi tiga kasus, Prancis dari tiga kasus menjadi empat kasus, dan Jerman dari satu kasus menjadi empat kasus.
WHO mengungkapkan kasus virus corona yang ditemukan di luar China rata-rata ditemukan melalui pendeteksian secara dini untuk kesehatan inividu di pintu masuk negara dengan menggunakan pendeteksi demam dengan alat pemindai suhu panas tubuh.
Namun Organisasi Kesehatan Dunia tersebut mengingatkan adanya kemungkinan orang yang terinfeksi virus corona bisa lolos dari pendeteksi demam karena belum menimbulkan gejala atau dalam masa inkubasi virus. Setiap negara juga harus memperhatikan apabila ada pelancong yang tidak berkata jujur terhadap kondisi kesehatan tubuhnya.
Baca juga: China tunda musim kompetisi sepak bola 2020 karena virus Corona
WHO juga memberi perhatian khusus untuk lebih fokus pada orang yang melakukan perjalanan langsung ke daerah terinfeksi agar skrining lebih efektif.
Setiap negara diminta mengimplementasikan pendeteksian secara dini untuk kesehatan individu di pintu masuk, skrining temperatur tubuh, menanyakan riwayat perjalanannya, dan menyosialisasikan agar meningkatkan kesadaran akan kesehatan mengenai risiko terkait penyakit tersebut.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020
Berdasarkan laporan resmi WHO terkait perkembangan situasi virus Corona per tanggal 29 Januari 2020 yang dikutip di Jakarta, Rabu, mencatat jumlah kasus positif virus corona tipe baru atau novel coronavirus (2019-nCov) bertambah menjadi 6.065 dibandingkan dengan sehari sebelumnya yang berjumlah 4.593 kasus secara global.
Sebanyak 5.997 kasus positif virus Corona terjadi di China dengan 1.239 di antaranya mengalami gangguan kesehatan yang serius, 132 orang meninggal dunia, dan 9.239 orang lainnya diduga terjangkit virus tersebut.
Kasus positif virus corona di luar China juga naik menjadi 68 kasus di 15 negara dibandingkan dengan hari sebelumnya 56 kasus di 14 negara. Sebanyak empat kasus baru ditemukan di Uni Emirat Arab setelah melakukan perjalanan secara individu ke Kota Wuhan.
Baca juga: Pemerintah matangkan persiapan evakuasi WNI dari China
Beberapa penambahan kasus baru di luar China antara lain Jepang sebelumnya enam kasus menjadi tujuh kasus, Australia dari lima kasus menjadi tujuh kasus, Kanada dari dua kasus menjadi tiga kasus, Prancis dari tiga kasus menjadi empat kasus, dan Jerman dari satu kasus menjadi empat kasus.
WHO mengungkapkan kasus virus corona yang ditemukan di luar China rata-rata ditemukan melalui pendeteksian secara dini untuk kesehatan inividu di pintu masuk negara dengan menggunakan pendeteksi demam dengan alat pemindai suhu panas tubuh.
Namun Organisasi Kesehatan Dunia tersebut mengingatkan adanya kemungkinan orang yang terinfeksi virus corona bisa lolos dari pendeteksi demam karena belum menimbulkan gejala atau dalam masa inkubasi virus. Setiap negara juga harus memperhatikan apabila ada pelancong yang tidak berkata jujur terhadap kondisi kesehatan tubuhnya.
Baca juga: China tunda musim kompetisi sepak bola 2020 karena virus Corona
WHO juga memberi perhatian khusus untuk lebih fokus pada orang yang melakukan perjalanan langsung ke daerah terinfeksi agar skrining lebih efektif.
Setiap negara diminta mengimplementasikan pendeteksian secara dini untuk kesehatan individu di pintu masuk, skrining temperatur tubuh, menanyakan riwayat perjalanannya, dan menyosialisasikan agar meningkatkan kesadaran akan kesehatan mengenai risiko terkait penyakit tersebut.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020