Ketersediaan obat antiretroviral (ARV) untuk pasien HIV di RSUP Sanglah di Denpasar masih aman, sesuai dengan jumlah pasien HIV yang menggunakan pelayanan Poliklinik Voluntary Counselling and Testing (VCT) menurut pejabat bagian humas rumah sakit.

"ARV ini aman dan sudah disediakan sesuai dengan jumlah pasien yang ada di sini, dan pastinya sudah belajar ya dari tahun-tahun sebelumnya untuk pengadaan ARV ini," kata Kepala Sub Bagian Hubungan Masyarakat RSUP Sanglah, I Dewa Ketut Kresna, di Denpasar, Rabu.

Ia menjelaskan, obat ARV diberikan kepada pasien HIV yang sudah menjalani pemeriksaan dan konseling secara sukarela di Poliklinik VCT RSUP Sanglah.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali, Ketut Suarjaya, menjelaskan bahwa stok obat ARV masih aman hingga Desember 2019.

"Walaupun ada permasalahan sedikit dalam pengadaannya di ketersediaan pusat dan beberapa provinsi, tapi Bali ini masih cukup dan aman, karena logistik tahun 2020 pengirimannya akan diterima di Desember 2019," katanya.

Ia menjelaskan, obat ARV tersedia gudang farmasi provinsi dan kabupaten/kota. Gudang farmasi akan mengirimkannya ke rumah sakit-rumah sakit yang menyelenggarakan pelayanan VCT.

Menurut dia, jumlah pasien HIV di Bali yang mengonsumsi obat ARV tercatat 9.254 orang hingga Oktober 2019.

"Jadi per hari satu pasien HIV membutuhkan satu tablet ARV kalau jenis ARV nya fixed dose combination dan bisa jadi dua tablet sehari kalau jenis ARV-nya adalah rejimen terpisah," katanya.
 

Pewarta: Ayu Khania Pranishita

Editor : Adi Lazuardi


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019