PT Garuda Indonesia menyampaikan bahwa salah satu pegawai yang kedapatan membawa onderdil seri terbatas (limited edition) motor Harley Davidson dan sepeda Brompton telah melakukan "self declare" atau pernyataan tentang dokumen impor.
"Saya sampaikan bahwa ada 'sparepart' yang dibawa karyawan. Dari barang yang dibawa itu, karyawan sudah melakukan 'self declare' ke bea cukai," ujar Vice President Corporate Secretary Garuda Indonesia Ikhsan Rosan di Jakarta, Selasa.
Ia mengemukakan Garuda Indonesia menerbangkan pesawat baru, yakni Airbus A330-900 yang bertolak dari Toulouse, Prancis pada Sabtu 16 November 2019 dan tiba di Bandara Soekarno-Hatta Cengkareng pada Minggu 17 November siang. Pesawat itu mendarat di hanggar nomor 4 milik Garuda Maintenance Facility (GMF) Aero Asia.
"Jadi ketika pesawat tiba, petugas bea cukai dan imigrasi sudah hadir di situ karena GMF ini bukan kawasan ekslusif. Jadi dia memang mengacu pada pabean internasional," katanya.
Ikhsan menegaskan pihaknya siap menaati dan memenuhi semua peraturan yang berlaku terkait pegawai yang membawa barang yang diberlakukan khusus.
"Dalam kaitan itu, petugas yang on board di pesawat akan mengikuti aturan dari bea cukai. Akan memenuhi kalau harus membayar bea masuk dari pajak akan dibayarkan, kalau harus melakukan re-ekspor karena tidak boleh masuk maka akan dilakukan," katanya.
Berdasarkan informasi yang didapat, lanjutnya, terdapat dua karyawan yang membawa barang dengan kategori khusus.
"Info di bea cukai, ada dua orang inisialnya. Kita pasti melihatnya ada hal-hal ke depan dalam perbaikan prosedur. Khususnya tentang barang-barang kargo, bagasi penumpang, kita akan biat lebih ketat," ucapnya.
Secara terpisah, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi akan menindaklanjuti sesuai aturan terkait pesawat baru milik Garuda Indonesia tipe Airbus A330-900 yang membawa onderdil seri terbatas (limited edition) motor Harley Davidson dan sepeda Brompton.
"Tapi karena itu adalah penerbangan perdana, tentu akan mengkaitkannya dengan regulasi. Saya belum mengklarifikasi terkait itu nanti saya tunggu Ibu Dirjen akan mengklarifikasi apa yang terjadi," kata Menhub.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019
"Saya sampaikan bahwa ada 'sparepart' yang dibawa karyawan. Dari barang yang dibawa itu, karyawan sudah melakukan 'self declare' ke bea cukai," ujar Vice President Corporate Secretary Garuda Indonesia Ikhsan Rosan di Jakarta, Selasa.
Ia mengemukakan Garuda Indonesia menerbangkan pesawat baru, yakni Airbus A330-900 yang bertolak dari Toulouse, Prancis pada Sabtu 16 November 2019 dan tiba di Bandara Soekarno-Hatta Cengkareng pada Minggu 17 November siang. Pesawat itu mendarat di hanggar nomor 4 milik Garuda Maintenance Facility (GMF) Aero Asia.
"Jadi ketika pesawat tiba, petugas bea cukai dan imigrasi sudah hadir di situ karena GMF ini bukan kawasan ekslusif. Jadi dia memang mengacu pada pabean internasional," katanya.
Ikhsan menegaskan pihaknya siap menaati dan memenuhi semua peraturan yang berlaku terkait pegawai yang membawa barang yang diberlakukan khusus.
"Dalam kaitan itu, petugas yang on board di pesawat akan mengikuti aturan dari bea cukai. Akan memenuhi kalau harus membayar bea masuk dari pajak akan dibayarkan, kalau harus melakukan re-ekspor karena tidak boleh masuk maka akan dilakukan," katanya.
Berdasarkan informasi yang didapat, lanjutnya, terdapat dua karyawan yang membawa barang dengan kategori khusus.
"Info di bea cukai, ada dua orang inisialnya. Kita pasti melihatnya ada hal-hal ke depan dalam perbaikan prosedur. Khususnya tentang barang-barang kargo, bagasi penumpang, kita akan biat lebih ketat," ucapnya.
Secara terpisah, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi akan menindaklanjuti sesuai aturan terkait pesawat baru milik Garuda Indonesia tipe Airbus A330-900 yang membawa onderdil seri terbatas (limited edition) motor Harley Davidson dan sepeda Brompton.
"Tapi karena itu adalah penerbangan perdana, tentu akan mengkaitkannya dengan regulasi. Saya belum mengklarifikasi terkait itu nanti saya tunggu Ibu Dirjen akan mengklarifikasi apa yang terjadi," kata Menhub.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019