General Manager Pertamina Marketing Operation Region V yang meliputi Jawa Timur, Bali dan Nusa Tenggara Werry Prayogi menyebut pasokan bahan bakar minyak (BBM) jenis solar segera kembali normal.

"Pasokan segera normal dan kami sudah menambah pasokan sehingga tak ada lagi yang dipersoalkan," ujarnya kepada wartawan menyikapi kelangkaan BBM solar dan premium sepekan terakhir di Kantor Gubernur Jatim Jalan Pahlawan Surabaya, Senin.

Menurut dia, kelangkaan solar dipicu peningkatan jumlah permintaan di atas kuota yang sudah ditetapkan, yang mana pasokan untuk konsumsi solar subsidi di Jatim adalah 175.000 kiloliter per bulan, namun sekarang mencapai 215.000 kiloliter per bulan.

Kenaikan permintaan diakibatkan mendekati akhir tahun banyak angkutan barang dari berbagai perusahaan yang meningkatkan kapasitas produksi dan distribusinya sehingga berdampak peningkatan sarana transportasinya.

"Lalu terjadi penambahan penggunaan BBM jenis solar. Di sisi lain, masyarakat juga melakukan pembelian di atas kewajaran karena panik," ucapnya.

Pasokan BBM juga dijamin aman saat Hari Raya Natal dan Tahun Baru 2019 tetap aman serta tidak terganggu hingga mengalami kelangkaan.

Baca juga: Menteri Edhy cari oknum aparat diduga selewengkan BBM nelayan

Sementara itu, Kepala Dinas ESDM Jatim Setiajit mengatakan kelangkaan BBM jenis solar bersubsidi ini terjadi diawali adanya surat edaran BPH Migas No: 3865.E/Ka BPH/2019 tetang pengendalian kuota jenis bahan bakar minyak tertentu tahun 2019, lalu kini telah dicabut.

Ia juga mengimbau kepada masyarakat bijak menggunakan BBM, khususnya tentang penggunaan BBM bersubsidi sehingga penyalurannya tepat sasaran.

"Sebab yang terjadi di lapangan hingga kini BBM bersubsidi masih banyak dikonsumsi oleh masyarakat yang secara ekonomi tergolong mampu," katanya.

Pewarta: Fiqih Arfani

Editor : Adi Lazuardi


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019