Gianyar (Antara Bali) - Maraknya minat menikmati wisata memancing memberikan berkah tersendiri bagi nelayan di kawasan Pantai Lebih, Kecamatan/Kabupaten Gianyar, Bali, di tengah merosotnya hasil tangkapan ikan belakangan ini.

"Di tengah minimnya hasil tangkapan ikan, kami, para nelayan kini lebih banyak mengantar turis asing maupun domestik menikmati wisata memancing di perairan laut," kata I Wayan Neka, salah seorang nelayan Pantai Lebih, Senin.

Ia mengakui bahwa belakangan ini di tengah kondisi cuaca yang tidak menentu, hasil tangkapan ikan dari usaha pokok sebagai nelayan sangat merosot.

Wayan Neka memberi contoh, sekali melaut umumnya hanya bisa mendapatkan sekitar 10 kilogram ikan, itu pun sebagian besar jenis kerapu dan tongkol. Ikan tongkol dijual hanya Rp10 ribu, sedangkan kerapu masih laku Rp35 ribu per kilogramnya.

Nelayan berlayar ke tengah laut mengantar turis biasanya antara pukul 07.00 hingga 13.00 Wita, dengan upah jasa Rp500 ribu. Pendapatan tersebut jauh lebih menjanjikan ketimbang menangkap ikan.

I Nyoman Wanta, nelayan lainnya, juga mengakui bahwa kini rekan-rekannya lebih banyak yang kecipratan rezeki menjadi "pramuwisata" dari salah satu jenis wisata bahari itu.

"Dari 180 nelayan yang ada di Pantai Lebih, hampir semuanya secara beruntun mendapatkan kesempatan untuk mengantar wisatawan memancing ke tengah laut," ucapnya.(*)

Pewarta:

Editor : Nyoman Budhiana


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2011