Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara menyambut baik rencana Presiden Joko Widodo yang memasukkan pendiri Gojek Nadiem Makarim pada kabinet periode 2019-2024.
"Kita sambut baik apa pun keputusan presiden, kita dukung," kata Rudiantara di Jakarta, Selasa.
Rudiantara menilai Nadiem terbiasa dengan pola pikir mencari cara baru untuk menyelesaikan masalah, seperti yang dia lakukan saat mendirikan Gojek beberapa tahun yang lalu.
"Saya rasa dia akan menerapkan pendekatan yang sama untuk menyelesaikan permasalahan bangsa, tapi, melalui kebijakan pemerintah, tidak lagi langsung dari pasar," kata Rudiantara.
Ketika ditanya pesan khusus untuk Nadiem yang sebentar lagi menjadi menteri, Rudiantara mengatakan tidak memiliki pesan apa pun.
"Tidak perlu dipesankan (diberi pesan) karena sudah jago, sudah pintar. Sudah terbiasa membuat proses baru, mencari cara baru untuk memecahkan permasalahan".
Menurut Rudiantara, usia Nadiem yang masih muda, 35 tahun, bukanlah masalah untuk menjabat posisi menteri. Ia mengatakan negara tetangga, Malaysia, juga memiliki menteri berusia muda.
Sejak diberitakan masuk kabinet Presiden Jokowi perioda 2019-2024, publik bertanya-tanya apakah Nadiem akan menggunakan cara yang sama dengan Gojek untuk diterapkan di kementerian. Rudiantara menilai perbedaan tugas Nadiem di kementerian adalah bekerja untuk masyarakat, sementara ketika di perusahaan, untuk komersial.
Rudiantara cukup yakin di bawah arahan presiden dan wakil presiden, Nadiem akan mampu berkreasi seperti ketika dia membesarkan Gojek.
"Datang dengan ide-ide baru, cara-cara baru yang dianggap memotong mata rantai yang tidak efisien," kata Rudiantara.
Nadiem Makarim menyatakan bersedia masuk kabinet, namun belum diketahui kementerian mana yang akan dia urus.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019
"Kita sambut baik apa pun keputusan presiden, kita dukung," kata Rudiantara di Jakarta, Selasa.
Rudiantara menilai Nadiem terbiasa dengan pola pikir mencari cara baru untuk menyelesaikan masalah, seperti yang dia lakukan saat mendirikan Gojek beberapa tahun yang lalu.
"Saya rasa dia akan menerapkan pendekatan yang sama untuk menyelesaikan permasalahan bangsa, tapi, melalui kebijakan pemerintah, tidak lagi langsung dari pasar," kata Rudiantara.
Ketika ditanya pesan khusus untuk Nadiem yang sebentar lagi menjadi menteri, Rudiantara mengatakan tidak memiliki pesan apa pun.
"Tidak perlu dipesankan (diberi pesan) karena sudah jago, sudah pintar. Sudah terbiasa membuat proses baru, mencari cara baru untuk memecahkan permasalahan".
Menurut Rudiantara, usia Nadiem yang masih muda, 35 tahun, bukanlah masalah untuk menjabat posisi menteri. Ia mengatakan negara tetangga, Malaysia, juga memiliki menteri berusia muda.
Sejak diberitakan masuk kabinet Presiden Jokowi perioda 2019-2024, publik bertanya-tanya apakah Nadiem akan menggunakan cara yang sama dengan Gojek untuk diterapkan di kementerian. Rudiantara menilai perbedaan tugas Nadiem di kementerian adalah bekerja untuk masyarakat, sementara ketika di perusahaan, untuk komersial.
Rudiantara cukup yakin di bawah arahan presiden dan wakil presiden, Nadiem akan mampu berkreasi seperti ketika dia membesarkan Gojek.
"Datang dengan ide-ide baru, cara-cara baru yang dianggap memotong mata rantai yang tidak efisien," kata Rudiantara.
Nadiem Makarim menyatakan bersedia masuk kabinet, namun belum diketahui kementerian mana yang akan dia urus.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019