Honda memiliki satu target tersisa, yaitu titel untuk tim, agar bisa mengawinkan tiga gelar juara di MotoGP 2019.
Marc Marquez dinobatkan sebagai juara dunia, untuk kali kedelapan, ketika perolehan poin sang pebalap tak terkejar lagi setelah menjuarai Grand Prix Thailand dua pekan lalu.
Kemudian, pebalap asal Spanyol itu menjuarai Grand Prix Jepang, Minggu, yang merupakan kemenangan kesepuluhnya musim ini, untuk membawa Honda menjadi juara konstruktor, mengalahkan Ducati yang terpaut 86 poin dengan tiga balapan tersisa, demikian laman resmi MotoGP.
Baca juga: Rossi komentari penampilannya di GP Jepang
Dua gelar juara telah di tangan, namun Honda masih perlu berjuang di klasemen tim agar bisa meraih titel ketiga.
Saat ini harapan pabrikan asal Jepang itu bertumpu kepada tim Repsol Honda yang saat ini berada di peringkat dua klasemen tim, menguntit Ducati yang kokoh di puncak dengan selisih 17 poin.
Honda telah mendominasi di sembilan tahun terakhir dengan meraih gelar juara konstruktor pada 2011, 2012, 2013, 2014, 2016, 2017, 2018 dan 2019, hanya melewatkan 2015 ketika Yamaha, lewat Jorge Lorenzo, merebut gelar juara dunia pebalap.
Baca juga: Marquez nyaris kehabisan bahan bakar GP Jepang
Titel untuk tim dan konstruktor berbeda di MotoGP.
Setiap tim MotoGP terdiri dari dua pebalap. Semua poin yang didapat oleh kedua pebalap dikumpulkan di klasemen tim, termasuk dari pebalap pengganti, namun bukan dari pebalap wildcard.
Sementara di persaingan konstruktor terdapat beberapa tim yang memakai mesin dari pabrikan yang sama. Oleh karena itu, poin di klasemen konstruktor didapat dari hanya satu motor dari konstruktor yang bersangkutan yang finis paling baik di balapan.
Oleh karena itu, tugas bagi Repsol Honda akan lebih mudah jika Jorge Lorenzo, yang saat ini menjadi rekan Marquez, tampil prima.
Pebalap bernomor 99 itu menjalani tahun pertamanya dengan Honda dengan diliputi cedera dan sejumlah penampilan di bawah performa dengan raihan hanya 23 poin sejauh ini.
Pebalap uji HRC Stefan Bradl sempat turun di sejumlah seri, menggantikan Lorenzo yang mengalami cedera parah setelah GP Belanda.
Sedangkan Marquez memiliki porsi terbanyak perolehan poin Repsol Honda, yaitu 91,4 persen atau 350 poin.
Duo pebalap pabrikan Ducati, Andrea Dovizioso dan Danilo Petrucci harus bekerja keras jika mereka ingin menghentikan Honda mendominasi musim 2019.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019
Marc Marquez dinobatkan sebagai juara dunia, untuk kali kedelapan, ketika perolehan poin sang pebalap tak terkejar lagi setelah menjuarai Grand Prix Thailand dua pekan lalu.
Kemudian, pebalap asal Spanyol itu menjuarai Grand Prix Jepang, Minggu, yang merupakan kemenangan kesepuluhnya musim ini, untuk membawa Honda menjadi juara konstruktor, mengalahkan Ducati yang terpaut 86 poin dengan tiga balapan tersisa, demikian laman resmi MotoGP.
Baca juga: Rossi komentari penampilannya di GP Jepang
Dua gelar juara telah di tangan, namun Honda masih perlu berjuang di klasemen tim agar bisa meraih titel ketiga.
Saat ini harapan pabrikan asal Jepang itu bertumpu kepada tim Repsol Honda yang saat ini berada di peringkat dua klasemen tim, menguntit Ducati yang kokoh di puncak dengan selisih 17 poin.
Honda telah mendominasi di sembilan tahun terakhir dengan meraih gelar juara konstruktor pada 2011, 2012, 2013, 2014, 2016, 2017, 2018 dan 2019, hanya melewatkan 2015 ketika Yamaha, lewat Jorge Lorenzo, merebut gelar juara dunia pebalap.
Great job, thanks to all the team! ????????#JapaneseGP @MotoGP pic.twitter.com/x7Sa92sojv
— Marc Márquez (@marcmarquez93) October 20, 2019
Baca juga: Marquez nyaris kehabisan bahan bakar GP Jepang
Titel untuk tim dan konstruktor berbeda di MotoGP.
Setiap tim MotoGP terdiri dari dua pebalap. Semua poin yang didapat oleh kedua pebalap dikumpulkan di klasemen tim, termasuk dari pebalap pengganti, namun bukan dari pebalap wildcard.
Sementara di persaingan konstruktor terdapat beberapa tim yang memakai mesin dari pabrikan yang sama. Oleh karena itu, poin di klasemen konstruktor didapat dari hanya satu motor dari konstruktor yang bersangkutan yang finis paling baik di balapan.
Oleh karena itu, tugas bagi Repsol Honda akan lebih mudah jika Jorge Lorenzo, yang saat ini menjadi rekan Marquez, tampil prima.
Pebalap bernomor 99 itu menjalani tahun pertamanya dengan Honda dengan diliputi cedera dan sejumlah penampilan di bawah performa dengan raihan hanya 23 poin sejauh ini.
Pebalap uji HRC Stefan Bradl sempat turun di sejumlah seri, menggantikan Lorenzo yang mengalami cedera parah setelah GP Belanda.
Sedangkan Marquez memiliki porsi terbanyak perolehan poin Repsol Honda, yaitu 91,4 persen atau 350 poin.
Duo pebalap pabrikan Ducati, Andrea Dovizioso dan Danilo Petrucci harus bekerja keras jika mereka ingin menghentikan Honda mendominasi musim 2019.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019