Daud Yordan dan Ongen Saknosiwi membidik gelar juara dunia kelas ringan super versi International Boxing Association (IBA) saat keduanya akan menghadapi lawan masing-masing pada 17 November 2019 di Batu, Jawa Timur.
Dalam pertarungan Mahkota Boxing Sunday Vaganza ini, Daud akan bertanding melawan Michael Mokoena asal Afrika Selatan yang memiliki rekor bertanding 15 kali menang dan empat kali kalah.
Sementara Ongen Saknosiwi yang baru saja merebut gelar juara kelas bulu versi WBC Asian Boxing Council Continental, September lalu, juga akan langsung diorbitkan menjadi juara dunia kelas bulu melalui jalur IBA melawan Marco Demecillo asal Filipina.
Baca juga: Nigel kembali naik ring setelah 23 tahun pensiun
Penata tanding internasional dari Mahkota Promotion, Urgyen Rinchen Sim, mengatakan Mokoena dan Demecillo akan menjadi lawan yang tangguh untuk Daud dan Ongen.
"Demecillo bahkan memiliki peringkat yang lebih baik daripada Ongen. Tapi, kami yakin Ongen akan mampu mengatasi lawan. Bila menang, Daud akan mencetak sejarah karena menjadi petinju Indonesia pertama yang menjadi juara dunia di tiga kelas berbeda,"
"Sementara Ongen menjadi petinju Indonesia yang menjadi juara dunia dengan rekor kurang dari 10 pertarungan," kata Urgyen seperti dalam siaran tertulis yang diterima wartawan, Selasa.
Menurutnya, pemilihan IBA sebagai jalur menuju gelar juara dunia pun bukan tanpa alasan. Meski tidak terlalu terdengar gaungnya, IBA merupakan salah satu badan tinju dunia yang juga bergengsi.
Baca juga: Porprov 2019, petinju Denpasar sabet enam medali emas
IBA pernah mencapai masa keemasan pada era 1990-an saat sejumlah nama besar tercatat sebagai juara dunia IBA, seperti Oscar de la Hoya, Joel Casamayor, George Foreman, Roy Jones, Jr., Arturo Gatti, dan Fernando Vargas.
"Pamor IBA memang sempat meredup karena pergantian manajemen. Tapi sekarang mereka mulai kembali ke permukaan, terutama di Benua Amerika dan juga Eropa Timur. Saat ini, mereka bekerja sama dengan salah satu promotor terkenal, MTK Global, yang menaungi antara lain Tyson Fury dan Carl Frampton," kata dia.
Meski menjajal jalur IBA, Mahkota Promotion tetap menjaga hubungan baik dengan badan tinju lain, seperti WBC dan WBO. Pasalnya, dalam pertarungan nanti Daud juga akan memperebutkan gelar juara versi WBO Oriental.
Menurut Sim, hubungan baik dengan semua badan tinju dunia harus tetap dijaga untuk melihat peluang terbaik menuju gelar juara dunia.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019
Dalam pertarungan Mahkota Boxing Sunday Vaganza ini, Daud akan bertanding melawan Michael Mokoena asal Afrika Selatan yang memiliki rekor bertanding 15 kali menang dan empat kali kalah.
Sementara Ongen Saknosiwi yang baru saja merebut gelar juara kelas bulu versi WBC Asian Boxing Council Continental, September lalu, juga akan langsung diorbitkan menjadi juara dunia kelas bulu melalui jalur IBA melawan Marco Demecillo asal Filipina.
Baca juga: Nigel kembali naik ring setelah 23 tahun pensiun
Penata tanding internasional dari Mahkota Promotion, Urgyen Rinchen Sim, mengatakan Mokoena dan Demecillo akan menjadi lawan yang tangguh untuk Daud dan Ongen.
"Demecillo bahkan memiliki peringkat yang lebih baik daripada Ongen. Tapi, kami yakin Ongen akan mampu mengatasi lawan. Bila menang, Daud akan mencetak sejarah karena menjadi petinju Indonesia pertama yang menjadi juara dunia di tiga kelas berbeda,"
"Sementara Ongen menjadi petinju Indonesia yang menjadi juara dunia dengan rekor kurang dari 10 pertarungan," kata Urgyen seperti dalam siaran tertulis yang diterima wartawan, Selasa.
Menurutnya, pemilihan IBA sebagai jalur menuju gelar juara dunia pun bukan tanpa alasan. Meski tidak terlalu terdengar gaungnya, IBA merupakan salah satu badan tinju dunia yang juga bergengsi.
Baca juga: Porprov 2019, petinju Denpasar sabet enam medali emas
IBA pernah mencapai masa keemasan pada era 1990-an saat sejumlah nama besar tercatat sebagai juara dunia IBA, seperti Oscar de la Hoya, Joel Casamayor, George Foreman, Roy Jones, Jr., Arturo Gatti, dan Fernando Vargas.
"Pamor IBA memang sempat meredup karena pergantian manajemen. Tapi sekarang mereka mulai kembali ke permukaan, terutama di Benua Amerika dan juga Eropa Timur. Saat ini, mereka bekerja sama dengan salah satu promotor terkenal, MTK Global, yang menaungi antara lain Tyson Fury dan Carl Frampton," kata dia.
Meski menjajal jalur IBA, Mahkota Promotion tetap menjaga hubungan baik dengan badan tinju lain, seperti WBC dan WBO. Pasalnya, dalam pertarungan nanti Daud juga akan memperebutkan gelar juara versi WBO Oriental.
Menurut Sim, hubungan baik dengan semua badan tinju dunia harus tetap dijaga untuk melihat peluang terbaik menuju gelar juara dunia.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019