Tabanan (Antara Bali) - Gubernur Bali Made Mangku Pastika menegaskan, berbagai permasalahan yang mendera bangsa Indonesia hendaknya dapat disikapi sebagai suatu ujian untuk menjadikan bangsa yang besar, tangguh, mandiri dan mampu bersaing dengan negara lain di belahan dunia.
"Tantangan dan permasalahan bangsa yang dihadapi tidaklah ringan dan menjadi tanggung jawab semua pihak dalam mengatasinya," kata Gubernur Pastika dalam sambutan tertulis dibacakan Sekretaris Provinsi (Sekprov) I Made Jendra pada peringatan Hari UlangTahun (HUT) ke-65 Puputan Margarana di Monumen Nasional Taman Pujaan Bangsa Margarana, Kabupaten Tabanan, 27 km barat laut Denpasar, Minggu.
Ia mengatakan, berbagai permasalahan yang dihadapi itu antara lain bencana alam gempa bumi, kemiskinan, penggaguran, pendidikan, kesehatan, konflik antarwarga maupun penyalahgunan narkotika.
Peristiwa Puputan Margarana, 20 November 1946 atau 65 tahun yang siam di Desa Marga, Kabupaten Tabanan merupakan peristiwa heroik yang memerlukan pengorbanan dari para pendahulu negara, baik jiwa,raga maupun harta dalam merebut dan mempertahankan RI.
Peristiwa heroik yang dikenal dengan Puputan Margarana untuk mengenang dan menghargai jasa dan pengorbanan para pahlawan dan pejuang yang dipimpin Brigjen Anumerta I Gusti Ngurah Rai.
Dalam pertempuran habis-habisan itu merenggut sedikitnya 1.732 korban jiwa para pejuang dan di tempat itu kini dibangun monumen candi pahlawan Taman Pujaan Bangsa Margarana di atas areal seluas sembilan hektare.(**)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2011
"Tantangan dan permasalahan bangsa yang dihadapi tidaklah ringan dan menjadi tanggung jawab semua pihak dalam mengatasinya," kata Gubernur Pastika dalam sambutan tertulis dibacakan Sekretaris Provinsi (Sekprov) I Made Jendra pada peringatan Hari UlangTahun (HUT) ke-65 Puputan Margarana di Monumen Nasional Taman Pujaan Bangsa Margarana, Kabupaten Tabanan, 27 km barat laut Denpasar, Minggu.
Ia mengatakan, berbagai permasalahan yang dihadapi itu antara lain bencana alam gempa bumi, kemiskinan, penggaguran, pendidikan, kesehatan, konflik antarwarga maupun penyalahgunan narkotika.
Peristiwa Puputan Margarana, 20 November 1946 atau 65 tahun yang siam di Desa Marga, Kabupaten Tabanan merupakan peristiwa heroik yang memerlukan pengorbanan dari para pendahulu negara, baik jiwa,raga maupun harta dalam merebut dan mempertahankan RI.
Peristiwa heroik yang dikenal dengan Puputan Margarana untuk mengenang dan menghargai jasa dan pengorbanan para pahlawan dan pejuang yang dipimpin Brigjen Anumerta I Gusti Ngurah Rai.
Dalam pertempuran habis-habisan itu merenggut sedikitnya 1.732 korban jiwa para pejuang dan di tempat itu kini dibangun monumen candi pahlawan Taman Pujaan Bangsa Margarana di atas areal seluas sembilan hektare.(**)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2011