Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Udayana menyelenggarakan Seminar Nasional “Spirit for Developing Innovation Culture” sebagai salah satu upaya untuk mengajak masyarakat dalam menyikapi perkembangan budaya inovasi.
"Era industri 4.0 telah mengantarkan perkembangan peradaban masyarakat menuju era yang dikenal sebagai society 5.0. Untuk membangun ekonomi yang kuat, daya saing dan kemampuan adaptasi masyarakat harus senantiasa dipacu," ujar Rektor Universitas Udayana, A.A. Raka Sudewi, saat membuka kegiatan itu di Jimbaran, Badung, Bali, Jumat.
Pihaknya terus berupaya melakukan berbagai terobosan dalam rangka mengakselerasi pengembangan budaya inovasi, baik bagi akademisi, peneliti, dan masyarakat luas. "Universitas Udayana turut berkontribusi dalam pengembangan budaya inovasi melalui hadirnya berbagai pusat inovasi yang juga bersinergi dengan berbagai pihak," katanya.
Menurutnya, dengan adanya budaya inovasi, maka SDM yang terlibat di dalamnya turut berkembang kreativitas dan daya inovasinya. "Seminar ini merupakan salah satu langkah strategis yang dilakukan Universitas Udayana sebagai institusi pendidikan untuk menyiapkan SDM yang inovatif, adaptif, dan responsif dalam menghadapi perubahan sekaligus memberikan sumbangan pemikiran kepada pemerintah maupun masyarakat," kata Raka Sudewi.
Seminar yang dihadiri oleh akademisi, peneliti, praktisi, dan masyarakat umum itu mengundang Kasubdit Pengembangan Sistem dan Jaringan Inovasi Kemenristekdikti, Wihatmoko Waskitoaji sebagai keynote speaker yang membahas pentingnya pengembangan budaya inovasi di Indonesia.
Selain itu, peserta juga diajak berdiskusi terkait perkembangan inovasi, percepatan hilirisasi dan komersialisasi hasil riset bersama sejumlah narasumber, seperti Wakil Direktur Indonesian Medical Education Research Institute (IMERI) FK UI, Budi Wiweko dan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI) Kementerian Perindustrian, Ngakan Timur Antara.
Baca juga: Universitas Udayana siapkan empat prodi dapat akreditasi internasional
Sementara itu, Ketua LPPM Unud, I Gde Rai Maya Temaja, mengatakan, saat ini berbagai institusi termasuk universitas, untuk dapat bertahan dalam era global memerlukan ekosistem suasana inovatif atau budaya inovasi sehingga sumber daya manusia yang dimiliki dapat lebih berkembang menjadi SDM yang inovatif, responsif dan adaptif yang berperan pada peningkatan daya saing.
"Tidak hanya memberikan sumbangan pemikiran kepada masyarakat, seminar nasional ini juga diharapkan dapat menciptakan langkah-langkah nyata bagi kemajuan ekonomi Indonesia," katanya.
Baca juga: Mahasiswa tiga negara ikuti "SuraBali Program 2019" UKP-Unair-Unud
"Udayana Career Days"
Pada 19-20 September, BEM PM Universitas Udayana (Unud) bekerja sama dengan Career Development Center UNUD juga mengadakan bursa kerja bertajuk "Udayana Career Days" di Denpasar, Bali, dengan menawarkan sekitar 1.000 lowongan pekerjaan kepada para pencari kerja.
"1.000 lowongan pekerjaan tersebut disediakan oleh 31 perusahaan yang berpartisipasi dalam kegiatan bursa kerja ini," ujar Ketua Panitia Udayana Career Days, Widyaswari.
Ia mengatakan, kegiatan bursa kerja yang diselenggarakan 19-20 September itu diharapkan dapat memberikan kesempatan kerja kepada para mahasiswa Unud yang baru maupun akan lulus serta memberikan sejumlah kesempatan pengalaman magang.
"Fokus kami memang untuk para alumni dan mahasiswa Unud. Dalam sekali wisuda, Unud meluluskan sekitar 2.000 orang wisudawan. Melalui bursa kerja ini kami tidak ingin ada lulusan yang menganggur," katanya.
Meskipun begitu, pihaknya juga tetap mengundang seluruh kalangan termasuk para pencari kerja yang bukan mahasiswa maupun alumni Universitas Udayana untuk hadir dalam Udayana Career Days.
Ia menjelaskan, 31 perusahaan yang mengikuti bursa kerja tersebut merupakan perusahaan berskala lokal serta nasional dari berbagai sektor. "Perusahaan peserta ada dari sektor perbankan, keuangan, teknologi informasi, tenaga pendidikan, serta pelayanan pariwisata," kata Widyaswari.
Selama pelaksanaan bursa kerja, Widyaswari menargetkan kegiatan bursa kerja itu bisa dihadiri oleh sekitar 1.000 orang pengunjung. "Untuk antusiasnya sejauh ini cukup lumayan. Stan yang paling banyak dikunjungi oleh para pencari kerja tadi kami lihat adalah stan perusahaan dari sektor perbankan," ujarnya.
Seorang mahasiswa pengunjung Udayana Career Days, Aurora, mengatakan, dirinya sangat antusias mengunjungi kegiatan bursa kerja tersebut karena dirinya mendapatkan banyak informasi terkait lowongan pekerjaan dan magang.
"Kalau saya sebenarnya masih mencari informasi yang kesempatan magang dulu di perusahaan sambil menunggu lulus," ujar mahasiswa tingkat akhir Universitas Udayana tersebut.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019
"Era industri 4.0 telah mengantarkan perkembangan peradaban masyarakat menuju era yang dikenal sebagai society 5.0. Untuk membangun ekonomi yang kuat, daya saing dan kemampuan adaptasi masyarakat harus senantiasa dipacu," ujar Rektor Universitas Udayana, A.A. Raka Sudewi, saat membuka kegiatan itu di Jimbaran, Badung, Bali, Jumat.
Pihaknya terus berupaya melakukan berbagai terobosan dalam rangka mengakselerasi pengembangan budaya inovasi, baik bagi akademisi, peneliti, dan masyarakat luas. "Universitas Udayana turut berkontribusi dalam pengembangan budaya inovasi melalui hadirnya berbagai pusat inovasi yang juga bersinergi dengan berbagai pihak," katanya.
Menurutnya, dengan adanya budaya inovasi, maka SDM yang terlibat di dalamnya turut berkembang kreativitas dan daya inovasinya. "Seminar ini merupakan salah satu langkah strategis yang dilakukan Universitas Udayana sebagai institusi pendidikan untuk menyiapkan SDM yang inovatif, adaptif, dan responsif dalam menghadapi perubahan sekaligus memberikan sumbangan pemikiran kepada pemerintah maupun masyarakat," kata Raka Sudewi.
Seminar yang dihadiri oleh akademisi, peneliti, praktisi, dan masyarakat umum itu mengundang Kasubdit Pengembangan Sistem dan Jaringan Inovasi Kemenristekdikti, Wihatmoko Waskitoaji sebagai keynote speaker yang membahas pentingnya pengembangan budaya inovasi di Indonesia.
Selain itu, peserta juga diajak berdiskusi terkait perkembangan inovasi, percepatan hilirisasi dan komersialisasi hasil riset bersama sejumlah narasumber, seperti Wakil Direktur Indonesian Medical Education Research Institute (IMERI) FK UI, Budi Wiweko dan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI) Kementerian Perindustrian, Ngakan Timur Antara.
Baca juga: Universitas Udayana siapkan empat prodi dapat akreditasi internasional
Sementara itu, Ketua LPPM Unud, I Gde Rai Maya Temaja, mengatakan, saat ini berbagai institusi termasuk universitas, untuk dapat bertahan dalam era global memerlukan ekosistem suasana inovatif atau budaya inovasi sehingga sumber daya manusia yang dimiliki dapat lebih berkembang menjadi SDM yang inovatif, responsif dan adaptif yang berperan pada peningkatan daya saing.
"Tidak hanya memberikan sumbangan pemikiran kepada masyarakat, seminar nasional ini juga diharapkan dapat menciptakan langkah-langkah nyata bagi kemajuan ekonomi Indonesia," katanya.
Baca juga: Mahasiswa tiga negara ikuti "SuraBali Program 2019" UKP-Unair-Unud
"Udayana Career Days"
Pada 19-20 September, BEM PM Universitas Udayana (Unud) bekerja sama dengan Career Development Center UNUD juga mengadakan bursa kerja bertajuk "Udayana Career Days" di Denpasar, Bali, dengan menawarkan sekitar 1.000 lowongan pekerjaan kepada para pencari kerja.
"1.000 lowongan pekerjaan tersebut disediakan oleh 31 perusahaan yang berpartisipasi dalam kegiatan bursa kerja ini," ujar Ketua Panitia Udayana Career Days, Widyaswari.
Ia mengatakan, kegiatan bursa kerja yang diselenggarakan 19-20 September itu diharapkan dapat memberikan kesempatan kerja kepada para mahasiswa Unud yang baru maupun akan lulus serta memberikan sejumlah kesempatan pengalaman magang.
"Fokus kami memang untuk para alumni dan mahasiswa Unud. Dalam sekali wisuda, Unud meluluskan sekitar 2.000 orang wisudawan. Melalui bursa kerja ini kami tidak ingin ada lulusan yang menganggur," katanya.
Meskipun begitu, pihaknya juga tetap mengundang seluruh kalangan termasuk para pencari kerja yang bukan mahasiswa maupun alumni Universitas Udayana untuk hadir dalam Udayana Career Days.
Ia menjelaskan, 31 perusahaan yang mengikuti bursa kerja tersebut merupakan perusahaan berskala lokal serta nasional dari berbagai sektor. "Perusahaan peserta ada dari sektor perbankan, keuangan, teknologi informasi, tenaga pendidikan, serta pelayanan pariwisata," kata Widyaswari.
Selama pelaksanaan bursa kerja, Widyaswari menargetkan kegiatan bursa kerja itu bisa dihadiri oleh sekitar 1.000 orang pengunjung. "Untuk antusiasnya sejauh ini cukup lumayan. Stan yang paling banyak dikunjungi oleh para pencari kerja tadi kami lihat adalah stan perusahaan dari sektor perbankan," ujarnya.
Seorang mahasiswa pengunjung Udayana Career Days, Aurora, mengatakan, dirinya sangat antusias mengunjungi kegiatan bursa kerja tersebut karena dirinya mendapatkan banyak informasi terkait lowongan pekerjaan dan magang.
"Kalau saya sebenarnya masih mencari informasi yang kesempatan magang dulu di perusahaan sambil menunggu lulus," ujar mahasiswa tingkat akhir Universitas Udayana tersebut.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019