Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso meraih penghargaan "The Best CEO Revolusi Mental Etos Kerja" oleh BUMN Track dan Gugus Tugas Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM).
"Saya prinsipnya apa yang menjadi tanggung jawab harus kita kerjakan sebaik mungkin, pada akhirnya yang menilai dan merasakan akan memberikan penilaian tersendiri," ujar Budi Waseso setelah menerima penghargaan di Jakarta, Kamis malam.
Dalam bekerja, lanjut dia, jangan pernah untuk berharap minta dihargai atau mendapat penghargaan atau tidak, karena bekerja itu merupakan amanah yang diberikan.
"Kita harus membangun integritas kita sendiri, tidak bisa integritas dibangun oleh orang lain. Maka kalau kita bisa bangun itu, pekerjaan apapun bisa dilakukan," ucapnya.
Dalam mengemban sebagai pimpinan Bulog, Buwas demikian ia biasa disapa mengatakan, langsung memetakan tugas-tugas pokok yang belum berjalan maksimal.
"Ada memang yang belum berjalan maksimal, karena memang sebagian ada yang belum paham tugas dan tanggung jawabnya itu. Kita berikan pemahaman semua sehingga akhirnya bisa terlaksana," katanya.
Ia mengemukakan beberapa langkah dalam menjalankan tugasnya, yakni mengevaluasi usaha-usaha yang belum maksimal serta membenahi regulasinya.
"Apa yang menjadi hambatan-hambatan, kita koordinasikan, karena Bulog menjalankan program pemerintah untuk mensejahterakan masyarakat," katanya.
Baca juga: Oscar Motuloh terima "Empu Ageng" ISI Yogyakarta
Sementara itu, Ketua Dewan Juri sekaligus Menteri BUMN periode 2004-2007, Dr Sugiharto, mengatakan Dewan Juri menilai pria yang dikenal dengan sebutan Buwas itu memiliki perilaku atau karakter yang kuat dalam mendorong semangat dan menyempurnakan tindakannya secara optimal, sekaligus berupaya untuk mencapai kualitas kerja yang sempurna.
Ia mengemukakan makna Gerakan Revolusi Mental adalah mendorong gerakan perubahan secara cepat, baik itu dari segi pola pikir, pola kerja, pola karya yang akhirnya mengubah pola hidup demi tercapai cita-cita luhur Bangsa Indonesia, yaitu negara yang maju, modern, bermartabat dan berdaulat.
"Revolusi Mental mencakup semua hal, tidak hanya hal-hal yang bersifat materi tetapi juga yang menyangkut spiritual, agama, budaya, dan etika. Mudah-mudahan para juara malam ini tidak hanya unggul dalam memajukan kinerja bisnisnya, tetapi juga maju di dalam mengedepankan nilai-nilai luhur menyangkut karakter bangsa," katanya.
Baca juga: Menteri BUMN dukung pengembangan Pelabuhan Benoa
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019
"Saya prinsipnya apa yang menjadi tanggung jawab harus kita kerjakan sebaik mungkin, pada akhirnya yang menilai dan merasakan akan memberikan penilaian tersendiri," ujar Budi Waseso setelah menerima penghargaan di Jakarta, Kamis malam.
Dalam bekerja, lanjut dia, jangan pernah untuk berharap minta dihargai atau mendapat penghargaan atau tidak, karena bekerja itu merupakan amanah yang diberikan.
"Kita harus membangun integritas kita sendiri, tidak bisa integritas dibangun oleh orang lain. Maka kalau kita bisa bangun itu, pekerjaan apapun bisa dilakukan," ucapnya.
Dalam mengemban sebagai pimpinan Bulog, Buwas demikian ia biasa disapa mengatakan, langsung memetakan tugas-tugas pokok yang belum berjalan maksimal.
"Ada memang yang belum berjalan maksimal, karena memang sebagian ada yang belum paham tugas dan tanggung jawabnya itu. Kita berikan pemahaman semua sehingga akhirnya bisa terlaksana," katanya.
Ia mengemukakan beberapa langkah dalam menjalankan tugasnya, yakni mengevaluasi usaha-usaha yang belum maksimal serta membenahi regulasinya.
"Apa yang menjadi hambatan-hambatan, kita koordinasikan, karena Bulog menjalankan program pemerintah untuk mensejahterakan masyarakat," katanya.
Baca juga: Oscar Motuloh terima "Empu Ageng" ISI Yogyakarta
Sementara itu, Ketua Dewan Juri sekaligus Menteri BUMN periode 2004-2007, Dr Sugiharto, mengatakan Dewan Juri menilai pria yang dikenal dengan sebutan Buwas itu memiliki perilaku atau karakter yang kuat dalam mendorong semangat dan menyempurnakan tindakannya secara optimal, sekaligus berupaya untuk mencapai kualitas kerja yang sempurna.
Ia mengemukakan makna Gerakan Revolusi Mental adalah mendorong gerakan perubahan secara cepat, baik itu dari segi pola pikir, pola kerja, pola karya yang akhirnya mengubah pola hidup demi tercapai cita-cita luhur Bangsa Indonesia, yaitu negara yang maju, modern, bermartabat dan berdaulat.
"Revolusi Mental mencakup semua hal, tidak hanya hal-hal yang bersifat materi tetapi juga yang menyangkut spiritual, agama, budaya, dan etika. Mudah-mudahan para juara malam ini tidak hanya unggul dalam memajukan kinerja bisnisnya, tetapi juga maju di dalam mengedepankan nilai-nilai luhur menyangkut karakter bangsa," katanya.
Baca juga: Menteri BUMN dukung pengembangan Pelabuhan Benoa
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019