Turnamen tenis putri WTA Hong Kong Open ditunda, kata penyelenggara Jumat, mengutip "situasi saat ini" setelah berbulan-bulan aksi protes pro-demokrasi yang kadang diwarnai kekerasan.
"Mengingat situasi saat ini, Asosiasi Tenis Hong Kong dan WTA mengumumkan penundaan Hong Kong Tennis Open 2019," kata Asosiasi Tenis Hong Kong dalam pernyataannya yang dikutip AFP, Jumat.
"Setelah diskusi yang luas dengan para pemangku kepentingan utama kami, kami menyimpulkan bahwa kelancaran turnamen dapat dipastikan lebih baik di lain waktu," tambahnya.
Hong Kong Open, yang semula dijadwalkan pada 5-13 Oktober, sebelumnya menarik sejumlah pemain top termasuk Venus Williams, Angelique Kerber, dan Caroline Wozniacki, juara 2016.
Baca juga: Barty bangkit untuk balik kalahkan Maria
Baca juga: Juara Toronto Bianca Andreescu mundur dari WTA
Turnamen tersebut digelar di Victoria Park, salah satu titik berkumpul utama bagi massa yang melakukan protes yang meletus lebih dari tiga bulan yang lalu karena erosi kebebasan di bawah pemerintahan Beijing.
Jutaan orang telah mengambil bagian dalam demonstrasi, yang pada awalnya dipicu oleh RUU, yang memungkinkan ekstradisi ke daratan China.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019
"Mengingat situasi saat ini, Asosiasi Tenis Hong Kong dan WTA mengumumkan penundaan Hong Kong Tennis Open 2019," kata Asosiasi Tenis Hong Kong dalam pernyataannya yang dikutip AFP, Jumat.
"Setelah diskusi yang luas dengan para pemangku kepentingan utama kami, kami menyimpulkan bahwa kelancaran turnamen dapat dipastikan lebih baik di lain waktu," tambahnya.
Hong Kong Open, yang semula dijadwalkan pada 5-13 Oktober, sebelumnya menarik sejumlah pemain top termasuk Venus Williams, Angelique Kerber, dan Caroline Wozniacki, juara 2016.
Baca juga: Barty bangkit untuk balik kalahkan Maria
Baca juga: Juara Toronto Bianca Andreescu mundur dari WTA
Turnamen tersebut digelar di Victoria Park, salah satu titik berkumpul utama bagi massa yang melakukan protes yang meletus lebih dari tiga bulan yang lalu karena erosi kebebasan di bawah pemerintahan Beijing.
Jutaan orang telah mengambil bagian dalam demonstrasi, yang pada awalnya dipicu oleh RUU, yang memungkinkan ekstradisi ke daratan China.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019