Kejuaraan balap sepeda internasional Tour d'Indonesia 2019 dipastikan berjalan sesuai dengan jadwal yaitu start di Candi Borobudur Jawa Tengah, Senin (9/8) dan finis di Ecopark Bangli, Bali, Jumat (23/8) dengan jarak tempuh 825,2 km.
"Kami tidak hanya menyajikan balapan saja. Kami juga ingin lebih mengenalkan lagi budaya maupun pariwisata di sepanjang daerah yang dilintasi balapan bergengsi ini," kata Chairman Tour d'Indonesia 2019 Parama Nugroho di sela launching kejuaraan dengan level 2.1 UCI di Jakarta, Selasa.
Menurut dia, kejuaraan tahun kedua dengan level 2.1 terbagi atas lima etape. Etape pertama dari Candi Borobudur menuju Ngawi, berikutnya dari Madiun menuju Batu, dari Batu menuju Jember. Dari Jember menuju Banyuwangi dan dari Gilimanuk menuju ecopark Bangli, Bali.
Pria yang akrab dipanggil Nunung itu menjelaskan pada 2019, jumlah etapenya bertambah satu jika dibandingkan 2018 yaitu dari Batu menuju Jember. Selain itu juga ada berubahan rute. Untuk tahun ini tidak singgah di Probolinggo dan Mojokerto.
Terkait dengan tim, pria yang sudah malang melintang diajang balap sepada nasional itu mengatakan ada 20 tim yang terlibat dan empat diantaranya dari Indonesia yaitu PGN Racing Cycling Team, KFC Cycling Team, Customs Cycling Club dan timnas Indonesia.
"Untuk 14 tim yang lain merupakan tim continental dari berbagai negera termasuk beberapa tim nasional. Mereka sudah menyatakan kesiapannya untuk turun pada kejuaraan balap sepeda paling bergengsi di Indonesia itu," kata Nunung menambahkan.
Baca juga: Patrick Bevin jadi pebalap pertama yang mundur
Baca juga: Pebalap Thomas kerja keras latihan setelah kecelakaan
Tim asal luar negeri yang dipastikan unjuk kemampuan pada Tour d"Indonesia 2019 adalah Thailand Continental Cycling Team, Team Sapura Cycling Malaysia, Trenggganu Cycling Team Malaysia, Memil Pro Cycling Swedia, Kinan Cycling Team Jepang, ProTouch Cycling Team Afrika Selatan, Brunei Continental Cycling Team, HKSI Pro Cycling Hong Kong, hingga UAE National Cycling.
Sementara itu, Ketua Umum PB ISSI Raja Sapta Oktohari mengaku pihaknya terus berusaha untuk mensukseskan kejuaraan bergengsi ini dan mempunyai rencana untuk menaikkan statusnya menjadi 2. HC seperti Le Tour de Langkawi Malaysia.
Guna mendukung Tour d'Indonesia 2019, PB ISSI menggandeng Bank BRI untuk menjadi sponsor utama. Penandatangan kerja sama ini dilakukan bersamaan dengan launching Tour d'Indonesia 2019 di Scenic Jakarta.
"Semoga BRI tidak bosan alias terus mendukung kegiatan balap sepeda Indonesia. Begitu juga dengan sponsor yang lain seperti Air Asia, BPJS Ketenagakerjaan dan sponsor yang lain. Begitu juga dengan pemerintah dalam hal ini Kementerian Pemuda dan Olahraga," katanya.
Pada lanching Tour d'Indonesia 2019, pihak Kemenpora diwakili langsung oleh Seskemenpora Gatot S Dewa Broto. Selain itu ada perwakilan dari Komite Olimpiade Indonesia yaitu Harry Warganegara.
"Kita jangan hanya jalan di tempat. Kami akan terus berusaha menaikkan leval Tour d'Indonesia ini. Bisa saja tahun depan sudah sama dengan Le Tour de Langkawi," kata pria yang akrab dipanggil Okto itu.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019
"Kami tidak hanya menyajikan balapan saja. Kami juga ingin lebih mengenalkan lagi budaya maupun pariwisata di sepanjang daerah yang dilintasi balapan bergengsi ini," kata Chairman Tour d'Indonesia 2019 Parama Nugroho di sela launching kejuaraan dengan level 2.1 UCI di Jakarta, Selasa.
Menurut dia, kejuaraan tahun kedua dengan level 2.1 terbagi atas lima etape. Etape pertama dari Candi Borobudur menuju Ngawi, berikutnya dari Madiun menuju Batu, dari Batu menuju Jember. Dari Jember menuju Banyuwangi dan dari Gilimanuk menuju ecopark Bangli, Bali.
Pria yang akrab dipanggil Nunung itu menjelaskan pada 2019, jumlah etapenya bertambah satu jika dibandingkan 2018 yaitu dari Batu menuju Jember. Selain itu juga ada berubahan rute. Untuk tahun ini tidak singgah di Probolinggo dan Mojokerto.
Terkait dengan tim, pria yang sudah malang melintang diajang balap sepada nasional itu mengatakan ada 20 tim yang terlibat dan empat diantaranya dari Indonesia yaitu PGN Racing Cycling Team, KFC Cycling Team, Customs Cycling Club dan timnas Indonesia.
"Untuk 14 tim yang lain merupakan tim continental dari berbagai negera termasuk beberapa tim nasional. Mereka sudah menyatakan kesiapannya untuk turun pada kejuaraan balap sepeda paling bergengsi di Indonesia itu," kata Nunung menambahkan.
Baca juga: Patrick Bevin jadi pebalap pertama yang mundur
Baca juga: Pebalap Thomas kerja keras latihan setelah kecelakaan
Tim asal luar negeri yang dipastikan unjuk kemampuan pada Tour d"Indonesia 2019 adalah Thailand Continental Cycling Team, Team Sapura Cycling Malaysia, Trenggganu Cycling Team Malaysia, Memil Pro Cycling Swedia, Kinan Cycling Team Jepang, ProTouch Cycling Team Afrika Selatan, Brunei Continental Cycling Team, HKSI Pro Cycling Hong Kong, hingga UAE National Cycling.
Sementara itu, Ketua Umum PB ISSI Raja Sapta Oktohari mengaku pihaknya terus berusaha untuk mensukseskan kejuaraan bergengsi ini dan mempunyai rencana untuk menaikkan statusnya menjadi 2. HC seperti Le Tour de Langkawi Malaysia.
Guna mendukung Tour d'Indonesia 2019, PB ISSI menggandeng Bank BRI untuk menjadi sponsor utama. Penandatangan kerja sama ini dilakukan bersamaan dengan launching Tour d'Indonesia 2019 di Scenic Jakarta.
"Semoga BRI tidak bosan alias terus mendukung kegiatan balap sepeda Indonesia. Begitu juga dengan sponsor yang lain seperti Air Asia, BPJS Ketenagakerjaan dan sponsor yang lain. Begitu juga dengan pemerintah dalam hal ini Kementerian Pemuda dan Olahraga," katanya.
Pada lanching Tour d'Indonesia 2019, pihak Kemenpora diwakili langsung oleh Seskemenpora Gatot S Dewa Broto. Selain itu ada perwakilan dari Komite Olimpiade Indonesia yaitu Harry Warganegara.
"Kita jangan hanya jalan di tempat. Kami akan terus berusaha menaikkan leval Tour d'Indonesia ini. Bisa saja tahun depan sudah sama dengan Le Tour de Langkawi," kata pria yang akrab dipanggil Okto itu.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019