Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan menyebut perusahaan asal Jepang, Softbank, berpeluang untuk meningkatkan investasi di Indonesia hingga sekitar 10 miliar dolar AS dalam lima tahun ke depan atau sekitar Rp140 triliun (kurs Rp14.000).
Menurut Luhut, potensi peningkatan investasi Softbank itu lantaran perbankan asal Negeri Matahari Terbit tersebut melihat peluang ekonomi Indonesia yang tumbuh positif.
"Jadi dia (CEO Softbank Group Masayoshi Son) melihat peluang investasi di Indonesia. Kalau ini berhasil, dalam lima tahun ke depan dia akan datang dengan 10 miliar dolar AS," kata Luhut di Jakarta, Senin.
Luhut menjelaskan dalam pertemuannya dengan Presiden Joko Widodo di Kompleks Istana Kepresidenan pekan lalu, Masayoshi Son terlihat begitu terkesan dengan Indonesia. Terlebih karena kinerja Grab, perusahaan transportasi online yang mendapat suntikan dana dari Softbank, yang gemilang dari pasar di Indonesia.
Dari pengamatan Masayoshi itulah, komitmen yang awalnya hanya sekitar 2 miliar dolar AS akan ditambah lagi sampai 5 miliar dolar dalam tiga tahun investasi ke depan.
"Saya pikir itu sangat bagus sekali karena dia bisa nanti masuk ke startup-startup baru yang baru mulai sehingga dengan begitu pemerataan tidak hanya kepada Tokopedia dan Grab. Presiden minta itu pada dia dan dia mengiyakan," tuturnya.
Luhut melanjutkan, Softbank juga berniat untuk menggalang pendanaan sekitar 5 miliar dolar AS untuk kemudian diinvestasikan lagi ke Indonesia sehingga secara total perusahaan asal Jepang itu berpotensi menanamkan modal di Tanah Air hingga 10 miliar dolar AS.
Kendati demikian, Luhut mengatakan poin penting dari investasi Softbank bukanlah nilainya melainkan dampaknya yang luas untuk membuka peluang bagi investor agar bisa berinvestasi di Indonesia.
Mantan Menko Polhukam itu menyebut Softbank punya hubungan baik dengan kalangan investor dunia seperti Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman (MBS) dan Putra Mahkota Uni Emirat Arab (UEA) Syekh Mohamed bin Zayed Al Nahyan.
"Dia (Masayoshi) sangat confidence (yakin). Pertemuan dengan Presiden yang tadinya cuma 30 menit jadi 1 jam dan belum pernah Masayoshi Son ini kasih press conference seperti kemarin di Jakarta. Itu pertama kali dalam sejarah Softbank. Karena dia sangat menikmati kunjungan ke Indonesia," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019
Menurut Luhut, potensi peningkatan investasi Softbank itu lantaran perbankan asal Negeri Matahari Terbit tersebut melihat peluang ekonomi Indonesia yang tumbuh positif.
"Jadi dia (CEO Softbank Group Masayoshi Son) melihat peluang investasi di Indonesia. Kalau ini berhasil, dalam lima tahun ke depan dia akan datang dengan 10 miliar dolar AS," kata Luhut di Jakarta, Senin.
Luhut menjelaskan dalam pertemuannya dengan Presiden Joko Widodo di Kompleks Istana Kepresidenan pekan lalu, Masayoshi Son terlihat begitu terkesan dengan Indonesia. Terlebih karena kinerja Grab, perusahaan transportasi online yang mendapat suntikan dana dari Softbank, yang gemilang dari pasar di Indonesia.
Dari pengamatan Masayoshi itulah, komitmen yang awalnya hanya sekitar 2 miliar dolar AS akan ditambah lagi sampai 5 miliar dolar dalam tiga tahun investasi ke depan.
"Saya pikir itu sangat bagus sekali karena dia bisa nanti masuk ke startup-startup baru yang baru mulai sehingga dengan begitu pemerataan tidak hanya kepada Tokopedia dan Grab. Presiden minta itu pada dia dan dia mengiyakan," tuturnya.
Luhut melanjutkan, Softbank juga berniat untuk menggalang pendanaan sekitar 5 miliar dolar AS untuk kemudian diinvestasikan lagi ke Indonesia sehingga secara total perusahaan asal Jepang itu berpotensi menanamkan modal di Tanah Air hingga 10 miliar dolar AS.
Kendati demikian, Luhut mengatakan poin penting dari investasi Softbank bukanlah nilainya melainkan dampaknya yang luas untuk membuka peluang bagi investor agar bisa berinvestasi di Indonesia.
Mantan Menko Polhukam itu menyebut Softbank punya hubungan baik dengan kalangan investor dunia seperti Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman (MBS) dan Putra Mahkota Uni Emirat Arab (UEA) Syekh Mohamed bin Zayed Al Nahyan.
"Dia (Masayoshi) sangat confidence (yakin). Pertemuan dengan Presiden yang tadinya cuma 30 menit jadi 1 jam dan belum pernah Masayoshi Son ini kasih press conference seperti kemarin di Jakarta. Itu pertama kali dalam sejarah Softbank. Karena dia sangat menikmati kunjungan ke Indonesia," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019