Denpasar (Antara Bali) - Kepala Perwakilan Kompas TV Bimo Nugroho menganggap masyarakat Indonesia saat ini sudah jenuh dengan tayangan televisi yang berbau kekerasan.
"Dengan kehidupan yang serba sulit seperti sekarang, sesungguhnya mereka tidak mau ditambah lagi dengan suguhan tayangan berbagai persoalan yang semakin memperberat pikiran. Masyarakat saat ini justru sangat membutuhkan solusi," katanya, di Denpasar, Kamis.
Saat menjadi pembicara seminar nasional "Jurnalisme Damai di Indonesia" di kampus Universitas Udayana, Bimo mengemukakan bahwa masyarakat Indonesia saat ini membutuhkan jurnalisme yang dapat memberikan solusi dan menginspirasi mereka menuju keadaan yang lebih baik.
Pernyataannya itu sudah berdasarkan hasil survei yang dilakukan Lembaga Penelitian Dan Pengembangan Kompas.
"Kalau hanya memaparkan kesulitan dan konflik-konflik, hal itu hanya akan menambah persoalan saja. Harus diakui media saat ini sebagian besar mengedepankan jurnalisme perang. Saya tidak tahu apa penyebabnya, mungkin mereka berpikir dengan penyajian pemberitaan seperti itu akan membuat laris," ujarnya.(**)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2011
"Dengan kehidupan yang serba sulit seperti sekarang, sesungguhnya mereka tidak mau ditambah lagi dengan suguhan tayangan berbagai persoalan yang semakin memperberat pikiran. Masyarakat saat ini justru sangat membutuhkan solusi," katanya, di Denpasar, Kamis.
Saat menjadi pembicara seminar nasional "Jurnalisme Damai di Indonesia" di kampus Universitas Udayana, Bimo mengemukakan bahwa masyarakat Indonesia saat ini membutuhkan jurnalisme yang dapat memberikan solusi dan menginspirasi mereka menuju keadaan yang lebih baik.
Pernyataannya itu sudah berdasarkan hasil survei yang dilakukan Lembaga Penelitian Dan Pengembangan Kompas.
"Kalau hanya memaparkan kesulitan dan konflik-konflik, hal itu hanya akan menambah persoalan saja. Harus diakui media saat ini sebagian besar mengedepankan jurnalisme perang. Saya tidak tahu apa penyebabnya, mungkin mereka berpikir dengan penyajian pemberitaan seperti itu akan membuat laris," ujarnya.(**)
Editor : Nyoman Budhiana
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2011