Tim Penilai Lomba Perpustakaan Desa Tingkat Provinsi Bali, melakukan penilaian terhadap Perpustakaan Desa Mengwi, Kecamatan Mengwi. Kabupaten Badung.
"Kehadiran tim penilai Lomba Perpustakaan Desa ini akan semakin memotivasi dan menginspirasi segenap pemangku kepentingan pembangunan dan masyarakat Badung untuk terus meningkatkan wawasan ilmu pengetahuan," ujar Wakil Bupati badung, I Ketut Suiasa, di Mangupura, Selasa (14/5).
Ia mengatakan, wawasan ilmu pengetahuan dapat terus ditingkatkan untuk menggali potensi diri salah satunya dengan meningkatkan minat baca sejak dini sehingga dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang akan berpartisipasi dalam pembangunan bangsa.
Sebagai wujud komitmen perhatian yang sangat besar terhadap pendidikan, Pemkab Badung juga telah memberikan porsi anggaran di atas 20 persen dari APBD.
"Kami pahami bersama, peningkatan dan pengembangan sumber daya manusia Indonesia perlu ditingkatkan sejak dini, tentunya melalui pendidikan, baik formal maupun non-formal,m agar generasi yang akan datang menjadi lebih berkualitas, cerdas dan mandiri serta lebih tangguh dalam menghadapi tantangan global sekarang ini," kata Wabup Suiasa.
Sementara itu, Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kabupaten Badung, Ni Wayan Kristiani, menjelaskan, sebagai upaya agar anak-anak tidak meninggalkan minat membaca, Pemkab Badung telah membuat perpustakaan digital "i-Badung" yang sudah diluncurkan tahun 2018 yang lalu.
"Namun, perpustakaan konvensional tetap tidak bisa kami tinggalkan karena perpustakaan itu sangat penting bagaimanapun juga anak-anak di sekolah masih tetap belajar menggunakan buku," katanya.
Sebagai upaya agar buku tidak ditinggalkan, Pemkab Badung telah mengadakan berbagai program seperti perlombaan Duta Baca, lomba merangkum, lomba meringkas membaca cepat, bercerita dan Lomba pidato.
Dalam kesempatan itu, Ketua Tim Penilai Perpustakaan Provinsi Bali, I Wayan Tunjung, menjelaskan, kategori penilaian lomba perpustakaan itu dilakukan dengan menggunakan standar nasional perpustakaan.
"Penilaiannya dengan beberapa item yang perlu dipenuhi seperti struktur organisasi, pelayanan perpustakaan, pelayanan referensi, koleksi tentang perpustakaan dan dalam koleksi perlu ada karya cetakannya," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019
"Kehadiran tim penilai Lomba Perpustakaan Desa ini akan semakin memotivasi dan menginspirasi segenap pemangku kepentingan pembangunan dan masyarakat Badung untuk terus meningkatkan wawasan ilmu pengetahuan," ujar Wakil Bupati badung, I Ketut Suiasa, di Mangupura, Selasa (14/5).
Ia mengatakan, wawasan ilmu pengetahuan dapat terus ditingkatkan untuk menggali potensi diri salah satunya dengan meningkatkan minat baca sejak dini sehingga dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang akan berpartisipasi dalam pembangunan bangsa.
Sebagai wujud komitmen perhatian yang sangat besar terhadap pendidikan, Pemkab Badung juga telah memberikan porsi anggaran di atas 20 persen dari APBD.
"Kami pahami bersama, peningkatan dan pengembangan sumber daya manusia Indonesia perlu ditingkatkan sejak dini, tentunya melalui pendidikan, baik formal maupun non-formal,m agar generasi yang akan datang menjadi lebih berkualitas, cerdas dan mandiri serta lebih tangguh dalam menghadapi tantangan global sekarang ini," kata Wabup Suiasa.
Sementara itu, Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kabupaten Badung, Ni Wayan Kristiani, menjelaskan, sebagai upaya agar anak-anak tidak meninggalkan minat membaca, Pemkab Badung telah membuat perpustakaan digital "i-Badung" yang sudah diluncurkan tahun 2018 yang lalu.
"Namun, perpustakaan konvensional tetap tidak bisa kami tinggalkan karena perpustakaan itu sangat penting bagaimanapun juga anak-anak di sekolah masih tetap belajar menggunakan buku," katanya.
Sebagai upaya agar buku tidak ditinggalkan, Pemkab Badung telah mengadakan berbagai program seperti perlombaan Duta Baca, lomba merangkum, lomba meringkas membaca cepat, bercerita dan Lomba pidato.
Dalam kesempatan itu, Ketua Tim Penilai Perpustakaan Provinsi Bali, I Wayan Tunjung, menjelaskan, kategori penilaian lomba perpustakaan itu dilakukan dengan menggunakan standar nasional perpustakaan.
"Penilaiannya dengan beberapa item yang perlu dipenuhi seperti struktur organisasi, pelayanan perpustakaan, pelayanan referensi, koleksi tentang perpustakaan dan dalam koleksi perlu ada karya cetakannya," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019