Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) akan menyiapkan 71 Tempat Istirahat dan Pelayanan (TIP) di sepanjang Tol Trans Jawa saat libur Lebaran.
Sebanyak 71 TIP itu akan tersebar sebanyak 35 di jalur A (Jakarta-Jawa Timur) dan 36 di jalur B (Jawa Timur-Jakarta).
“Jarak TIP di jalur A sekitar 20 Km, di jalur B sekitar 23 Km. Jarak terpanjang 52 Km di ruas Kertosono – Mojokerto. Ini juga harus menjadi perhatian pemudik terkait persiapan BBM dan bekal makanan atau minum,” kata Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PUPR Danang Parikesit dalam keterangan resminya di Jakarta, Sabtu.
Sepanjang Jalan Tol Trans Jawa dari Merak hingga Probolinggo disediakan 55 tempat istirahat (rest area) yang terbagi menjadi 25 rest area tipe B dan 30 tipe A. Rest Area Tipe B dilengkapi fasilitas ATM Center termasuk untuk isi ulang kartu tol, toilet, warung, minimarket, mushola, restoran, ruang terbuka hijau, dan sarana parkir. Sementara untuk tipe A dilengkapi fasilitas yang sama dengan tipe B dengan tambahan klinik kesehatan, bengkel, dan SPBU.
Selain itu Kementerian PUPR bersama Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) menyiapkan 159 gerbang tol mulai di ruas Tol Trans Jawa terdiri dari 1.341 gardu tol. Pembayaran dilakukan melalui sistem transaksi Non-Tunai (uang elektronik) dan integrasi sistem transaksi jalan tol.
Diperkirakan sekitar 8,44 juta kendaraan yang terdiri dari 3,76 juta kendaraan pribadi dan 4,68 juta bus akan melintas saat mudik Lebaran 2019.
Dengan kata lain, diperkirakan sebanyak 640 ribu kendaraan menggunakan jalan tol saat arus mudik dan 750 ribu kendaraan pada arus balik.
Perkiraan jam puncak kepadatan kendaraan 16 persen dari total jumlah per hari, yakni sekitar 102 ribu kendaraan pada arus mudik dan 120 ribu kendaraan saat arus balik.
“Berbeda dari tahun sebelumnya, tahun ini arus balik lebih menjadi perhatian kita karena jumlahnya akan lebih banyak dari arus mudik. Hal ini dikarenakan jarak antara libur Hari Raya dengan masuk kerja lebih pendek. Jadi, perlu diperhatikan juga kelelahan saat arus balik lebih tinggi daripada arus mudik,” ujar Danang.
Dia juga mengatakan bahwa dua pekan sebelum Lebaran, Kementerian PUPR bersama Kementerian Perhubungan, Korps Lalu Lintas (Korlantas) Kepolisian RI, BUJT dan lembaga terkait akan kembali berkoordinasi membahas persiapan mudik Lebaran, khususnya membahas skenario kemacetan di area gerbang tol, rest area, dan exit toll.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019
Sebanyak 71 TIP itu akan tersebar sebanyak 35 di jalur A (Jakarta-Jawa Timur) dan 36 di jalur B (Jawa Timur-Jakarta).
“Jarak TIP di jalur A sekitar 20 Km, di jalur B sekitar 23 Km. Jarak terpanjang 52 Km di ruas Kertosono – Mojokerto. Ini juga harus menjadi perhatian pemudik terkait persiapan BBM dan bekal makanan atau minum,” kata Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PUPR Danang Parikesit dalam keterangan resminya di Jakarta, Sabtu.
Sepanjang Jalan Tol Trans Jawa dari Merak hingga Probolinggo disediakan 55 tempat istirahat (rest area) yang terbagi menjadi 25 rest area tipe B dan 30 tipe A. Rest Area Tipe B dilengkapi fasilitas ATM Center termasuk untuk isi ulang kartu tol, toilet, warung, minimarket, mushola, restoran, ruang terbuka hijau, dan sarana parkir. Sementara untuk tipe A dilengkapi fasilitas yang sama dengan tipe B dengan tambahan klinik kesehatan, bengkel, dan SPBU.
Selain itu Kementerian PUPR bersama Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) menyiapkan 159 gerbang tol mulai di ruas Tol Trans Jawa terdiri dari 1.341 gardu tol. Pembayaran dilakukan melalui sistem transaksi Non-Tunai (uang elektronik) dan integrasi sistem transaksi jalan tol.
Diperkirakan sekitar 8,44 juta kendaraan yang terdiri dari 3,76 juta kendaraan pribadi dan 4,68 juta bus akan melintas saat mudik Lebaran 2019.
Dengan kata lain, diperkirakan sebanyak 640 ribu kendaraan menggunakan jalan tol saat arus mudik dan 750 ribu kendaraan pada arus balik.
Perkiraan jam puncak kepadatan kendaraan 16 persen dari total jumlah per hari, yakni sekitar 102 ribu kendaraan pada arus mudik dan 120 ribu kendaraan saat arus balik.
“Berbeda dari tahun sebelumnya, tahun ini arus balik lebih menjadi perhatian kita karena jumlahnya akan lebih banyak dari arus mudik. Hal ini dikarenakan jarak antara libur Hari Raya dengan masuk kerja lebih pendek. Jadi, perlu diperhatikan juga kelelahan saat arus balik lebih tinggi daripada arus mudik,” ujar Danang.
Dia juga mengatakan bahwa dua pekan sebelum Lebaran, Kementerian PUPR bersama Kementerian Perhubungan, Korps Lalu Lintas (Korlantas) Kepolisian RI, BUJT dan lembaga terkait akan kembali berkoordinasi membahas persiapan mudik Lebaran, khususnya membahas skenario kemacetan di area gerbang tol, rest area, dan exit toll.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019