Citibank Indonesia bersama Prestasi Junior Indonesia (PJI) mengedukasi 100 orang tua siswa SDN 18 Pemecutan, Denpasar, tentang pentingnya pengelolaan keuangan kepada anak di tengah tingginya paparan budaya konsumtif pada era digitalisasi saat ini.

"Tujuan kami melakukan literasi keuangan kepada orang tua siswa di sekolah dasar ini agar para orang tua dapat lebih cerdas mengatur finansialnya dan mengajarkan anak-anak mereka agar gemar menabung pada era digital ini, sehingga semua masyarakat Indonesia umumnya dan para orang tua siswa khususnya dapat mencapai kesejahteraan finansial," kata Director Country Head of Corporate Affairs Citi Indonesia, Elvera N. Makki di SDN 18 Pemecutan, Denpasar, Senin.

Melalui edukasi ini, para orang tua siswa dapat membuat keputusan finansial yang cermat dan dapat mengelola keuangannya secara bijak dan mengajarkan anaknya juga ikut mengatur keuangannya sejak dini, sehingga para orang tua bisa menanamkan konsep dasar keuangan dengan pendekatan interaktif yang aman dan menyenangkan kepads anak-anak mereka.

Pihaknya juga mengajak para orang tua dan guru disekolah setempat bersinergi membangun karakter dan budaya kelola uang pada anak-anak saat di rumah dan di sekolah.

"Program ini sekaligus mendukung upaya pemerintah dalam menggalakkan strategi nasional keuangan inklusi (SNKI), dimana kami memiliki program digital financial literacy for children bagi siswa sekolah dasar kelas tiga, kelas empat dan kelas lima yang digelar dilima kota di Indonesia, seperti yang kami lakukan di Denpasar ini bersama PJI selama tiga tahun terakhir," ujar Elvera.

Selain mengeduaksi orang tua siswa, pihaknya juga mengajarkan anak-anak SDN 18 Pemecutan tentang mengeloka keuangannya secara menyenangkan dalam bentuk modul digital, dimana pihak Citibank Indonesia meminjamkan ponsel tablet kepada anak-anak untuk belajar secara menyenangkan tentang bagimana cara mengatur uang sakunya yang diberikan orang tuanya.

"Literasi keuangan digital ini menggabungkan antara game dan pendidikan pengelolaan keuangan, sehingga anak-anak tertarik menjadi wirausaha atau profesi lainnya. Diponsel ini anak-anak diajarkan mengatur bagaimana kebutuhan dan keinginan, belajar tentang pendapatan dan pengeluaran, belajar cara menghitung pajak," ujarya.

Edukasi ini penting diberikan anak-anak sejak dini, sehingga dikemudian hari mereka secara cerdas mengatur keuangan atau uang sakunya yang diberikan orang tuanya dan siswa lebih berempati terhadap orang tuanya.

"Siswa kami ajarkan ini, agar tidak hanya minta uang jajan kepada orang tuanya, tapi bisa mengatur pengeluaran uang tabungannya sendiri. Disamping itu, siswa kami ajarkan dalam literasi ini untuk mau membantu sesama atau berdonasi kepada orang lain," ujarnya.

Hal ini sejalan dengan visi citibank Indonesia dalam mendukung pertumbuhan dan kemajuan ekonomi masyarakat, memberikan dampak positif kepada masyarakat dari tidak mengetahui cara menabung, sekarang jadi paham cara menabung.

Sementara itu, Robert Gardiner selaku Academic Advisor Prestasi Junior Indonesia mengatakan, pentingnya literasi keuangan kepada anak-anak sejak dini agar mereka memahami nilai-nilai dasar finansial, artinya mereka (siswa) harus cermat dalam mengelola uang saku yang diberikan orang tuanya dan membiasakan diri menabung sejak dini.

"Anak-anak dapat tergugah untuk menjadi wirausaha atau mau membantu orang tuanya untuk mengatur keuangan mereka," ujarnya.

Ia mengatakan, meski tidak memberikan efek secara langsung, tapi melalui literasi keuangan ini, akan menjadi investasi anak-anak ke depan dalam mengelola keuangan mereka dan anak-anak mau menjadi wirausaha.

"Kami juga memberikan training kepada guru-guru agar bisa belajar ekonomi digital sejak dini. Tidak hanya itu di Indonesia juga banyak orang sudah memegang telpon pintar, sehingga program literasi keuangan digital ini sangat cocok diberikan kepada anak-abak di Indonesia khususnya Bali," ujarnya.

Pewarta: I Made Surya Wirantara Putra

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019