Denpasar (Antaranews Bali) - Pengelola Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali menyebutkan bandara itu melayani 23,7 juta penumpang selama tahun 2018 atau naik 13 persen jika dibandingkan tahun 2017.

"Dari jumlah itu 52,8 persen merupakan penumpang rute internasional dan 47,2 persen merupakan rute domestik," kata General Manager Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Yanus Suprayogi di Denpasar, Kamis. 

Apabila dirinci, lanjut dia, rata-rata per bulan bandara yang disebut tersibuk kedua di Indonesia itu melayani hampir dua juta orang penumpang atau per hari rata-rata mencapai sekitar 65.100 orang. 

Tidak hanya itu, jumlah pesawat udara yang mengangkut penumpang ke Bali juga meningkat mencapai 162.623 pesawat atau naik 11,1 persen jika dibandingkan tahun sebelumnya. 

"Kami secara khusus juga ingin mengucapkan rasa terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh komunitas bandar udara. Keberhasilan ini juga berkat kontribusi dan sinergi dari seluruh pihak yang terlibat," katanya.

Sama dengan statistik penumpang dan pesawat, statistik pengangkutan kargo juga turut mengalami kenaikan. 

Selama 2018, sebanyak 73,3 juta kilogram kargo telah dilayani atau mengalami kenaikan sebesar 3,1 persen dari tahun 2017 sebesar 71,1 juta kilogram kargo.

Dari total volume itu, kargo internasional berkontribusi 62 persen dari total tonase kargo yang terangkut pada tahun 2018, berbanding 38 persen dari kargo domestik.

Yanus melanjutkan rata-rata persentase kenaikan jumlah penumpang dari tahun 2015 hingga 2018 mencapai 11,7 persen dan untuk statistik pesawat udara, selama periode itu mengalami kenaikan 8,8 persen. 

Peningkatan jumlah penumpang, pesawat dan kargo itu tidak terlepas dari banyaknya kegiatan internasional dilaksanakan di Bali tahun 2018 di antaranya pertemuan tahunan IMF dan Bank Dunia dan Konferensi Kelautan Dunia (OOC).

Untuk mengakomodasi kebutuhan itu, pengelola bandara sebelumnya juga mengembangkan sejumlah fasilitas di antaranya tambahan 10 tempat parkir pesawat yang diharapkan berkontribusi terhadap tambahan sekitar 2 juta penumpang.

Yanus menambahkan jumlah penumpang yang mencapai 23,7 juta itu dinilai mencapai kapasitas maksimal bandara. 

Untuk itu pihaknya telah memiliki program perencanaan peningkatan kapasitas bandara yang segera akan dicanangkan baik dari sisi udara, terminal hingga aksesibilitas. 

Sebelumnya Direktur Utama PT Angkasa Pura I Faik Fahmi mengatakan salah satu rencana peningkatan kapasitas bandara yang akan dibangun yakni perpanjangan landasan pacu sebanyak 400 meter menjadi 3.400 meter. 

Dengan perpanjangan landasan pacu itu, bandara kebanggaan masyarakat Bali tersebut diharapkan mampu mengakomodasi pesawat terbesar saat ini seperti jenis Airbus A-380 yang mampu mengangkut lebih dari 500 orang. 

Faik menambahkan perpanjangan "runway" itu ditargetkan selesai tahun 2022-2023. (*)

Pewarta: Dewa Wiguna

Editor : Nyoman Budhiana


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019