Pamekasan (Antaranews Bali) - Jalur penghubung antara Kabupaten Sampang dengan Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur, yakni di Jalan Raya Jrengik, Selasa malam, terganggu banjir.

Banjir menggenangi jalur utama penghubung dua kabupaten ini, setelah kota itu diguyur hujan deras mulai pagi hingga sore, bahkan hingga Selama malam masih berlangsung dengan intensitas ringan hingga sedang.

"Kendaraan yang melintas di Jalan Raya Jrengik merambat, dengan ketinggian genangan antara 30 hingga 40 Cm," kata Munadi kepada Antara per telepon.

Koordinator Lapangan (Korlap) Suporter Madura United FC dari komunitas Taretan Dhibi` ini lebih lanjut menjelaskan, saat ini antrean kendaraan bermotor dari arah Sampang yang hendak menuju Bangkalan atau sebaliknya, mencapai 3 kilometer lebih.

Banjir di sepanjang Jalan Raya Jrengik ini terjadi, akibat luapan dari sawah di kanan-kiri jalan di sepanjang Jalan Raya Jrengik.

Menurut warga setempat Nur Salim, banjir kali ini merupakan kali pertama sejak musim penghujan.

"Soalnya yang paling deras dan waktunya lama, memang hari ini," katanya.

Hingga pukul 22.45 WIB, genangan banjir di jalan penghubung Kabupaten Bangkalan dan Kabupaten Sampang itu, belum ada tanda-tanda akan surut, bahkan arus banjir di jalan raya cenderung semakin deras.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pemkab Sampang Anang Djoenaidi mengaku, telah menerima laporan adanya banjir yang berjarak sekitar 10 kilometer ke arah barat Kota Sampang itu.

"Kami telah menerjunkan tim ke lapangan guna melakukan pemantauan dan mendata kemungkinan adanya rumah-rumah warga sekitar yang terdampak banjir," kata Anang, menjelaskan.

Baca juga: Dua belas sekolah di Sampang terdampak banjir
Baca juga: Kota Sampang banjir, lalu lintas lumpuh
Baca juga: Bukit Waru Pamekasan longsor akibat hujan deras

(AL)

Pewarta: Abd Aziz

Editor : Adi Lazuardi


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018