Purwokerto (Antaranews) - Lembaga Kantor Berita Nasional (LKBN) Antara diharapkan tetap independen dalam pemberitaan dan terus meningkatkan perannya untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, apalagi menjelang pada tahun politik, kata Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Banyumas Imam Arif Setiadi.

"Sebagai referensi berita terpercaya, aktual, dan faktual, kami berharap Antara tetap menjaga independensinya. Apalagi menjelang tahun politik 2019, informasi dan pemberitaan yang menyejukan dari Antara diharapkan dapat mendukung terciptanya pemilu damai," katanya di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Kamis.

Ia mengakui Kantor Berita Antara telah 81 tahun berkiprah dan berperan aktif dalam mencerdaskan kehidupan bangsa melalui berbagai produk informasi dan pemberitaan meskipun saat ini berstatus badan usaha milik negara (BUMN) dengan nama Perusahaan Umum (Perum) LKBN Antara.

Akan tetapi, kata dia, peran tersebut perlu ditingkatkan lagi sehingga posisi strategis Antara sebagai sebuah kantor berita makin terdengar gaungnya sehingga tetap menjadi sumber atau refensi berita terpercaya.

Selain itu, lanjut dia, LKBN Antara juga diharapkan bisa menjadi penyeimbang dari opini-opini liar yang mungkin saja berkembang setiap saat termasuk menjelang Pemilu 2019.

"Terkait dengan pemberitaan persiapan menjelang Pemilu 2019, Antara sudah bagus dan berimbang dalam memberitakannya sehingga tidak membingungkan masyarakat," katanya.

Lebih lanjut, Imam mengatakan pemberitaan LKBN Antara disajikan dengan bahasa yang enak dibaca, santun, dan mudah dipahami oleh pembaca.

Bahkan, kata dia, Antara juga sering berupaya memopulerkan istilah-istilah asing yang telah ada padanan kata dalam bahasa Indonesia seperti "petahana" untuk menggantikan "incumbent".

"Dengan bahasa yang enak dibaca dan independen, semoga Antara makin eksis dan jaya. Selamat ulang tahun ke-81 untuk LKBN Antara," katanya.

Kantor Berita Antara didirikan di Jakarta pada 13 Desember 1937 oleh Adam Malik, Albert M Sipahoetar, Pandu Kartawiguna, dan Sumanang. Kantor Berita Antara menjadi saksi perjalanan sejarah pergerakan kemerdekaan Indonesia hingga kini. (ed)

Pewarta: Sumarwoto

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018