Nusa Dua, Bali (Antaranews Bali) - Operator telekomunikasi Telkomsel mencatat peningkatan akses layanan data mencapai 23 persen dibandingkan hari normal di Nusa Dua, Bali, selama berlangsungnya pertemuan tahunan Dana Moneter Internasional (IMF) dan Bank Dunia. 

"Peningkatan terjadi karena sebagian pelanggan kami di Nusa Dua cenderung memanfaatkan gawai yang mereka miliki untuk berkomunikasi dan mengunggah aktivitasnya dalam jaringan," kata "Vice President" Teknologi Informasi dan Komunikasi (ICT) Telkomsel Area Jawa Bali Ali Imran di Nusa Dua, Bali, Sabtu. 

Menurut dia, layanan berbasis data tersebut di antaranya seperti percakapan berbasis internet atau "chatting", berselancar di dunia maya hingga berinteraksi di media sosial.

Selain layanan data yang meningkat, layanan komunikasi telepon juga melonjak sekitar 47 persen dibandingkan hari normal dan jumlah pengguna jaringan internasional yang bekerja sama dengan Telkomsel atau "roaming" juga meningkat 58,6 persen, negara terbanyak berasal dari salah satu operator telekomunikasi China. 

Untuk mengantisipasi kenaikan lalu lintas layanan data, operator pelat merah itu telah menyiagakan perangkat sentral, akses radio, transmisi, dan satu daya yang sebagian besar berada di areal Nusa Dua. 

Selain itu, kata dia, pihaknya juga telah mempersiapkan akses telekomunikasi berkecepatan tinggi khususnya di wilayah utama seperti konferensi, lokasi penginapan delegasi dan bandara dengan menyiagakan lebih dari 1.500 BTS 3G dan lebih dari 1.400 BTS 4G di Bali. 

Untuk menangkap jangkauan lebih luas lagi, tidak kurang dari 211 BTS 4G baru telah dibangun di wilayah Bali dan Nusa Tenggara. 

Di wilayah Nusa Tenggara, imbuh Ali, yang rencananya akan dikunjungi delegasi, operator itu menyiagakan lebih dari 700 BTS 3G dan lebih dari 800 BTS 4G di Nusa Tenggara Barat (NTB), serta lebih dari 800 BTS 3G dan sekitar 700 BTS 4G di Nusa Tenggara Timur (NTT) (*)

Pewarta: Dewa Wiguna

Editor : I Komang Suparta


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018