Jakarta (Antaranews Bali) - Investor pasar saham merespon positif pertemuan tahunan IMF dan Bank Dunia sehingga memicu penguatan Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa pagi.

IHSG dibuka menguat 10,84 poin atau 0,19 persen menjadi 5.771,91 seiring akumulasi beli investor terhadap harga saham yang lemah. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak naik 2,69 poin atau 0,30 persen menjadi 906,36.

"Pelaku pasar kembali memanfaatkan sejumlah harga saham yang harganya relatif masih rendah sehingga IHSG melanjutkan penguatan," kata Analis senior CSA Research Institute Reza Priyambada di Jakarta, Selasa.

Ia menambahkan sebagian investor juga merespon positif Pertemuan Tahunan Dana Moneter Internasional-Bank Dunia (IMF-WB) 2018, dimana sejumlah BUMN dan lembaga di bawah Kementerian Keuangan (Kemenkeu) memfasilitasi penandatangan dan peluncuran delapan proyek di sela-sela rangkaian agenda itu.

"Diharapkan, pergerakan positif IHSG ini dapat berlanjut meski dibayangi melemahnya bursa saham Asia dan mata uang rupiah," katanya.

Kepala Riset Valbury Sekuritas, Alfiansyah, mengatakan pasar saham Indonesia tetap dibayangi ketidakpastian global, terutama harga minyak dunia dan perang dagang yang telah terdampak terhadap rupiah.

"Kondisi itu dapat membebani IHSG, sejalan dengan pasar saham Asia yang terbebani sentimen perang dagang," katanya.

Bursa regional, di antaranya indeks Nikkei melemah 324,17 poin (1,36 persen) ke 23.459,55, indeks Hang Seng melemah 52,05 poin (0,20 persen) ke 26.150,51, dan indeks Strait Times melemah 7,75 poin (0,24 persen) ke posisi 3.173,70.  (WDY)

Pewarta: Zubi Mahrofi

Editor : I Komang Suparta


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018