Jakarta (Antaranews Bali) - Analis pasar modal mengatakan pernyataan negatif Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump berdampak pada pelemahan Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada awal pekan ini.
IHSG dibuka melemah 22,85 poin atau 0,39 persen menjadi 5.908,42. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak turun 5,67 poin atau 0,61 persen menjadi 931,19.
Kepala Riset valbury Sekuritas, Alfiansyah di Jakarta, Senin, menjelaskan bahwa pernyataan Presiden Donald Trump yang pesimistis atas pertemuan AS dan Tiongkok membuat investor kembali tidak nyaman, sehingga menahan laju IHSG.
"Hal itu memberatkan IHSG untuk melaju ke area positif," katanya.
Ia mengemukakan pernyataan yang pesimistis itu dapat membuat pejabat Tiongkok juga meragukan pertemuan atas undangan AS, sehingga sulit menemui titik terang. Di sisi lain, Trump juga menyatakan siap menekan ekonomi Tiongkok dengan hukuman baru.
Sementara itu, Analis senior CSA Research Institute Reza Priyambada mengharapkan sentimen dari disepakatinya asumsi dasar ekonomi makro dalam RAPBN 2019 dalam rapat kerja Komisi XI DPR RI dengan pemerintah dan Bank Indonesia (BI) direspon positif investor.
"Sentimen positif domestik itu diharapkan dapat mengimbangi sentimen negatif eksternal," katanya.
Ia memaparkan dalam asumsi RAPBN 2019 itu diantaranya menyepakati asumsi kurs sebesar Rp14.400 per dolar AS, pertumbuhan ekonomi sebesar 5,3 persen, dan inflasi 3,5 persen.
Bursa regional, di antaranya indeks Nikkei naik 273,35 poin (1,20 persen) ke 23.094,67, indeks Hang Seng melemah 484,66 poin (1,78 persen) ke 26.801,75, dan indeks Strait Times melemah 23,51 poin (0,75 persen) ke posisi 3.138,41. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018
IHSG dibuka melemah 22,85 poin atau 0,39 persen menjadi 5.908,42. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak turun 5,67 poin atau 0,61 persen menjadi 931,19.
Kepala Riset valbury Sekuritas, Alfiansyah di Jakarta, Senin, menjelaskan bahwa pernyataan Presiden Donald Trump yang pesimistis atas pertemuan AS dan Tiongkok membuat investor kembali tidak nyaman, sehingga menahan laju IHSG.
"Hal itu memberatkan IHSG untuk melaju ke area positif," katanya.
Ia mengemukakan pernyataan yang pesimistis itu dapat membuat pejabat Tiongkok juga meragukan pertemuan atas undangan AS, sehingga sulit menemui titik terang. Di sisi lain, Trump juga menyatakan siap menekan ekonomi Tiongkok dengan hukuman baru.
Sementara itu, Analis senior CSA Research Institute Reza Priyambada mengharapkan sentimen dari disepakatinya asumsi dasar ekonomi makro dalam RAPBN 2019 dalam rapat kerja Komisi XI DPR RI dengan pemerintah dan Bank Indonesia (BI) direspon positif investor.
"Sentimen positif domestik itu diharapkan dapat mengimbangi sentimen negatif eksternal," katanya.
Ia memaparkan dalam asumsi RAPBN 2019 itu diantaranya menyepakati asumsi kurs sebesar Rp14.400 per dolar AS, pertumbuhan ekonomi sebesar 5,3 persen, dan inflasi 3,5 persen.
Bursa regional, di antaranya indeks Nikkei naik 273,35 poin (1,20 persen) ke 23.094,67, indeks Hang Seng melemah 484,66 poin (1,78 persen) ke 26.801,75, dan indeks Strait Times melemah 23,51 poin (0,75 persen) ke posisi 3.138,41. (WDY)
Editor : Nyoman Budhiana
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018