Kuta (Antaranews Bali) - Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Wilayah VIII menyiagakan lima unit pompa air untuk mencegah genangan air hujan dan banjir rob, pada "underpass" (terowongan) simpang Tugu Ngurah Rai, Kabupaten Badung, Provinsi Bali.
Kasi Pembangunan dan Pengujian Jembatan dari BBPJN Wilayah VIII, Rum Auliyati di Kuta, Selasa, meyakini dengan pemasangan pompa air ini, maka tidak akan ada lagi genangan air dan banjir rob pada jalur "underpass" tersebut.
"Kami mengutamakan keselamatan pengguna jalan yang hendak melintasi 'underpass' ini," kata Rum Auliyati yang juga selaku Sekertaris Tim Pengerjaan Simpang Tugu Ngurah Rai itu.
Pihaknya menegaskan, apabila terjadi banjir yang cukup tinggi akibat adanya masalah pada pompa air dan terjadi banjir rob, maka secara otomatis portal jalan yang dipasang pada pintu masuk menuju "underpass" akan tertutup, sehingga kendaraan bermotor tidak masuk ke "underpass".
"Jadi kami sudah memikirkan hal ini, agap saja sedia payung sebelum hujan,'" ujarnya.
Ia mengatakan, untuk mengantisipasi jika aliran listrik mati yang juga berdampak berhentinya mesin pompa, sudah ada pemasangan genset sehingga mesin ini tetap beroperasi selama 24 jam.
"Kami juga menyiagakan petugas teknis untuk memeriksa setiap harinya mesin pompa air ini agar bisa berfungsi optimal setiap harinya. Untuk, kapasitas satu pompa air yang dipasang ini bisa menyedot 88 liter air per detik," ujarnya.
Sementara itu, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Simpang Tugu Ngurah Rai dari Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Wilayah VIII, I Nyoman Yasmara mengatakan, untuk mengantisipasi banjir rob di "underpass" simpang Tugu Ngurah Rai ini, sudah membuat jalur air dengan kedalaman 70 centimeter pada sisi selatan jalan "underpass".
"Kami juga membuat saluran drainase yang ada disisi barat 'underpass' yang juga terdapat bak penampungan sampit dengan dimensi 39x5,7x4,5 meter, dimana telah dipasang lima buah pompa yang nantinya akan membuang air pada bak penampungan ke laut," ujarnya. (ed)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018
Kasi Pembangunan dan Pengujian Jembatan dari BBPJN Wilayah VIII, Rum Auliyati di Kuta, Selasa, meyakini dengan pemasangan pompa air ini, maka tidak akan ada lagi genangan air dan banjir rob pada jalur "underpass" tersebut.
"Kami mengutamakan keselamatan pengguna jalan yang hendak melintasi 'underpass' ini," kata Rum Auliyati yang juga selaku Sekertaris Tim Pengerjaan Simpang Tugu Ngurah Rai itu.
Pihaknya menegaskan, apabila terjadi banjir yang cukup tinggi akibat adanya masalah pada pompa air dan terjadi banjir rob, maka secara otomatis portal jalan yang dipasang pada pintu masuk menuju "underpass" akan tertutup, sehingga kendaraan bermotor tidak masuk ke "underpass".
"Jadi kami sudah memikirkan hal ini, agap saja sedia payung sebelum hujan,'" ujarnya.
Ia mengatakan, untuk mengantisipasi jika aliran listrik mati yang juga berdampak berhentinya mesin pompa, sudah ada pemasangan genset sehingga mesin ini tetap beroperasi selama 24 jam.
"Kami juga menyiagakan petugas teknis untuk memeriksa setiap harinya mesin pompa air ini agar bisa berfungsi optimal setiap harinya. Untuk, kapasitas satu pompa air yang dipasang ini bisa menyedot 88 liter air per detik," ujarnya.
Sementara itu, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Simpang Tugu Ngurah Rai dari Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Wilayah VIII, I Nyoman Yasmara mengatakan, untuk mengantisipasi banjir rob di "underpass" simpang Tugu Ngurah Rai ini, sudah membuat jalur air dengan kedalaman 70 centimeter pada sisi selatan jalan "underpass".
"Kami juga membuat saluran drainase yang ada disisi barat 'underpass' yang juga terdapat bak penampungan sampit dengan dimensi 39x5,7x4,5 meter, dimana telah dipasang lima buah pompa yang nantinya akan membuang air pada bak penampungan ke laut," ujarnya. (ed)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018