Jembrana (Antaranews Bali) - Pembina "Senam AW-S3 (Andrie Wongso Sehat Semangat dan Senang)" Kabupaten Jembrana, Bali Ni Ani Setiawarini mencanangkan olahraga senam tersebut bisa masuk ke desa hingga ke masing-masing banjar.

"Upaya ini langkah strategis mewujudkan hidup sehat dengan cara sederhana untuk masyarakat Bali, khususnya warga di Kabupaten Jembrana," kata Ani Setiawarini di Jembrana, Bali.

Ani Setiawarini yang juga istri Wakil Bupati Jembrana Made Kembang Hartawan itu mengatakan olahraga tersebut tidak hanya diperuntukkan hanya untuk lansia saja, tetapi cocok untuk segala usia dalam menjaga kesehatan tubuh, khususnya kekuatan otot dan tulang.

Selain itu, kata dia, senam tersebut juga sudah terbukti mampu menyembuhkan beragam penyakit. Untuk itu, senam AW S3 juga akan melibatkan para pegawai Pemkab Jembrana yang saat ini sudah rutin melaksanakan latihan setiap hari Jumat.
Hadir Bupati Jembrana I Putu Artha beserta Istri, Wakil Bupati Jembrana I Made Kembang Hartawan, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jembrana I Ketut Sugiasa dan Ketua LVRI Jembrana I Ketut Gede Dana.

Kehadiran senam AW S3 yang digagas Perhimpunan Indonesia Tionghoa (Inti) Bali dapat membantu menyehatkan masyarakat Jembrana yang kinj jumlah peserta/pencintanya sudah mencapai lebih dari 200 orang.

Jumlah itu dipastikan akan bertambah terus, karena kebangkitan senam Jembrana semakin nampak yang didominasi oleh kaum perempuan, apalagi dengan mengangkat tagline "Demi Jembrana" menuju sehat sejahtera.

"Kami merasa berbahagia, meskipun senam AW S3 relatif baru masuk di Jembrana tapi dalam waktu singkat dengan Senam AW S3 ini masyarakat "Bumi Makepung" sudah mulai bangkit, padahal program senam seperti ini dari dulu kita sudah dorong, maka semangat ini perlu dijaga terus," katanya.

Sementara itu, Koordinator Instruktur Senam AW S3 Bali, Eva Carolina Tio mengakui, senam AW S3 sudah masuk desa dan banjar yang ada di Bali maupun kota-kota besar di Bali.

Disamping itu, pihaknya juga sudah mengembangkan dua perkumpulan di Kota Mataram. Bahkan, senam AW S3 juga diminati oleh kepolisian Polresta Denpasar.

Manfaatnya sudah dirasakan dan terbukti memberikan manfaat kesehatan bagi masyarakat luas. Maka dari itu, mereka dengan sukarela mempromosikan dari mulut ke mulut. Bukti nyata itu, mendorong mereka bergabung secara otomatis penuh kesadaran.

"Salah satu buktinya, tempat latihan kami (Siwa Denpasar) awalnya hanya lima orang  dan kini menjadi 450 orang," ujarnya.

Peningkatan itu sebagai bentuk bukti, Senam AW S3 mudah diterima oleh masyarakat karena bisa dilakukan dimana saja, kapan saja dan oleh siapapun.

Dalam memudahkan koordinasi dengan daerah kabupaten/kota/klub desa maka membentuk group komunikasi media sosial.

Ia mendorong pada masing-masing kelompok agar berkegiatan mandiri dalam mempercepat perkembangan. Untuk itu, senam itu dapat dijadikan solusi utama oleh masyarakat dalam mencegah penyakit karena biaya berobat mahal.

“Sebaiknya penyakit lebih baik dicegah daripada mengobati,” ujarnya.

Humas Perhimpunan Indonesia Tionghoa (Inti) Bali Astika Wiguna menambahkan, pengembangan senam AWS3 akan dilatih oleh instruktur yang terlatih. Dengan demikian, masyarakat dapat mengetahui gerakan-gerakan yang tepat sehingga manfaat diterima lebih maksimal.

Pada kesempatan itu, Inti Klub Bali Sehat mengangkat Koordinator Instruktur Senam AW S3 sebagai perintis untuk Wilayah Bali Eva Carolina Tio, unit  Pupuan (Sri Sihartini), Buleleng (Tantri Megawati Yosiardi), Unit Persatuan Xiangqi Indonesia (PEXI) Bali Muji Raharto, Unit Siwa Bali (Made Kencanawati), unit TITD Cao Fuk Miao Denpasar Fengky Pangestu, Karangasem Muji Yanuwati (Hong Yen), Tabanan Dora Octaviani dan Megawati, Baturiti Feili Liem, Klungkung Vina Esterina, Gianyar Sariasih , Sukawati Oling.

Pewarta: Gembong Ismadi

Editor : I Komang Suparta


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018