Negara (Antara Bali) - Suguhan meriah dari SMA Negeri 1 Negara serangkaian dengan HUT Kota Negara di halaman Gedung Kesenian Bung Karno, Sabtu malam (6/8) ternyata menyisakan informasi yang kurang sedap.
Informasi yang diperoleh Antara, Minggu menyebutkan, ada oknum panitia HUT Kota Negara yang memotong dana untuk pementasan SMAN 1 Negara dengan jumlah yang tidak wajar.
Sumber di kalangan guru maupun murid mengatakan, untuk mengisi pentas seni ini, panitia dari Pemkab Jembrana menyediakan anggaran Rp10 juta.
Namun, oleh oknum PNS yang juga menjadi panitia ini, SMAN 1 Negara hanya mendapatkan dana Rp4,6 juta.
"Alasannya, pihak panitia yang menyediakan 'sound system' dan perlu dana untuk konsumsi tamu undangan. Tapi kok banyak sekali potongannya," kata salah seorang guru.
Keanehan kian tampak karena ternyata "sound system" yang disewa kualitasnya tidak sesuai dengan harapan.
Salah seorang murid yang paham dengan harga sewa "sound system" menilai, paling mahal harga sewa perlengkapan itu hanya Rp3 juta.
Jika dikalkulasikan, jumlah dana yang dipotong oleh panitia dengan kebutuhan pembayaran "sound system" dan konsumsi tamu masih ada selisih sisanya.
"Kalau dihitung-hitung beban kerja dan biaya jauh lebih berat yang harus ditanggung SMAN 1 Negara, tapi kenapa malah mendapatkan bagian dana lebih sedikit," kata salah seorang murid.
Lebih ironis lagi, ternyata hingga saat pementasan dana dari Panitia HUT Kota Negara Pemkab Jembrana belum bisa dicairkan sehingga untuk biaya pementasan terpaksa SMAN 1 Negara pinjam dulu dari koperasi siswa.
"Masih untung kami memiliki baju untuk pentas tari-tari tradisional, kalau bajunya juga harus nyewa pasti sekolah akan nombok dana tidak sedikit," ujar salah seorang murid.
Ketua Panitia HUT Kota Negara yang juga Sekkab Jembrana, I Gede Gunadnya saat dikonfirmasi hal ini mengatakan, pihaknya akan menindaklanjutinya.
"Terima kasih atas informasinya, saya akan minta Kadis Dikporaparbud untuk menindaklanjutinya," kata Gunadnya pendek.(**)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2011
Informasi yang diperoleh Antara, Minggu menyebutkan, ada oknum panitia HUT Kota Negara yang memotong dana untuk pementasan SMAN 1 Negara dengan jumlah yang tidak wajar.
Sumber di kalangan guru maupun murid mengatakan, untuk mengisi pentas seni ini, panitia dari Pemkab Jembrana menyediakan anggaran Rp10 juta.
Namun, oleh oknum PNS yang juga menjadi panitia ini, SMAN 1 Negara hanya mendapatkan dana Rp4,6 juta.
"Alasannya, pihak panitia yang menyediakan 'sound system' dan perlu dana untuk konsumsi tamu undangan. Tapi kok banyak sekali potongannya," kata salah seorang guru.
Keanehan kian tampak karena ternyata "sound system" yang disewa kualitasnya tidak sesuai dengan harapan.
Salah seorang murid yang paham dengan harga sewa "sound system" menilai, paling mahal harga sewa perlengkapan itu hanya Rp3 juta.
Jika dikalkulasikan, jumlah dana yang dipotong oleh panitia dengan kebutuhan pembayaran "sound system" dan konsumsi tamu masih ada selisih sisanya.
"Kalau dihitung-hitung beban kerja dan biaya jauh lebih berat yang harus ditanggung SMAN 1 Negara, tapi kenapa malah mendapatkan bagian dana lebih sedikit," kata salah seorang murid.
Lebih ironis lagi, ternyata hingga saat pementasan dana dari Panitia HUT Kota Negara Pemkab Jembrana belum bisa dicairkan sehingga untuk biaya pementasan terpaksa SMAN 1 Negara pinjam dulu dari koperasi siswa.
"Masih untung kami memiliki baju untuk pentas tari-tari tradisional, kalau bajunya juga harus nyewa pasti sekolah akan nombok dana tidak sedikit," ujar salah seorang murid.
Ketua Panitia HUT Kota Negara yang juga Sekkab Jembrana, I Gede Gunadnya saat dikonfirmasi hal ini mengatakan, pihaknya akan menindaklanjutinya.
"Terima kasih atas informasinya, saya akan minta Kadis Dikporaparbud untuk menindaklanjutinya," kata Gunadnya pendek.(**)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2011