Negara (Antaranews Bali) - Wakil Bupati Jembrana I Made Kembang Hartawan menyerahkan bantuan kemanusiaan kepada sejumlah korban gempa bumi yang juga warga di daerah setempat.
"Bantuan ini untuk mencukupi kebutuhan jangka pendek korban gempa. Kami juga sudah berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Bali untuk memberikan bantuan serta kepada PMI terkait bantuan material bangunan untuk memperbaiki rumah warga yang rusak," kata Wabup Hartawan didampingi Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jembrana Ketut Eko Susilo di Negara, Senin.
Mereka yang menerima bantuan itu berjumlah tiga keluarga yang tinggal di daerah berbeda-beda di Kabupaten Jembrana dan menjadi korban gempa bumi pada Minggu (5/8) petang.
Bantuan yang diberikan kepada mereka, berupa bahan pangan pokok, peralatan masak, dan terpal.
Ia mengatakan kepada mereka tentang pentingnya segera memulihkan diri, khususnya dari trauma gempa, agar dapat beraktivitas seperti biasa.
Ia juga mengimbau masyarakat luas untuk selalu waspada terhadap bencana alam.
"Saat ada gempa sebaiknya upaya menyelamatkan diri dilakukan dengan menekan rasa panik agar upaya tersebut lebih terarah ke lokasi yang aman," kata dia.
Akibat gempa tersebut, di Kabupaten Jembrana, Bali ada tiga rumah warga yang mengalami kerusakan. Pusat gempa di Pulau Lombok, Provinsi Nusa Tenggara Barat, yang bertetangga dengan Pulau Bali.
Rumah Wayan Suka, warga Banjar Banyubiru, Desa Kaliakah, Kecamatan Negara rusak berat akibat diguncang gempa.
Gempa juga merobohkan tembok pagar rumah milik Ketut Kila di Dusun Mertasari, Kelurahan Loloan Timur, sedangkan Made Subagia, warga Kelurahan Sangkaragung, Kecamatan Jembrana juga mengalami kerugian akibat bencana itu, karena kandang ternaknya roboh.
Wayan Suka (62) mengatakan saat gempa terjadi, dirinya berada di teras rumahnya. Ia langsung lari menyelamatkan diri saat merasakan guncangan keras gempa.
"Bersama guncangan gempa itu tembok rumah saya roboh. Rumah ini memang sudah tua dan rapuh, karena merupakan warisan orang tua saya," katanya.
Khusus untuk Wayan Suka, karena masuk dalam daftar keluarga miskin, Kembang mengatakan, pemerintah membantu perbaikan rumahnya lewat program bedah rumah dengan nilai Rp50 juta. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018
"Bantuan ini untuk mencukupi kebutuhan jangka pendek korban gempa. Kami juga sudah berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Bali untuk memberikan bantuan serta kepada PMI terkait bantuan material bangunan untuk memperbaiki rumah warga yang rusak," kata Wabup Hartawan didampingi Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jembrana Ketut Eko Susilo di Negara, Senin.
Mereka yang menerima bantuan itu berjumlah tiga keluarga yang tinggal di daerah berbeda-beda di Kabupaten Jembrana dan menjadi korban gempa bumi pada Minggu (5/8) petang.
Bantuan yang diberikan kepada mereka, berupa bahan pangan pokok, peralatan masak, dan terpal.
Ia mengatakan kepada mereka tentang pentingnya segera memulihkan diri, khususnya dari trauma gempa, agar dapat beraktivitas seperti biasa.
Ia juga mengimbau masyarakat luas untuk selalu waspada terhadap bencana alam.
"Saat ada gempa sebaiknya upaya menyelamatkan diri dilakukan dengan menekan rasa panik agar upaya tersebut lebih terarah ke lokasi yang aman," kata dia.
Akibat gempa tersebut, di Kabupaten Jembrana, Bali ada tiga rumah warga yang mengalami kerusakan. Pusat gempa di Pulau Lombok, Provinsi Nusa Tenggara Barat, yang bertetangga dengan Pulau Bali.
Rumah Wayan Suka, warga Banjar Banyubiru, Desa Kaliakah, Kecamatan Negara rusak berat akibat diguncang gempa.
Gempa juga merobohkan tembok pagar rumah milik Ketut Kila di Dusun Mertasari, Kelurahan Loloan Timur, sedangkan Made Subagia, warga Kelurahan Sangkaragung, Kecamatan Jembrana juga mengalami kerugian akibat bencana itu, karena kandang ternaknya roboh.
Wayan Suka (62) mengatakan saat gempa terjadi, dirinya berada di teras rumahnya. Ia langsung lari menyelamatkan diri saat merasakan guncangan keras gempa.
"Bersama guncangan gempa itu tembok rumah saya roboh. Rumah ini memang sudah tua dan rapuh, karena merupakan warisan orang tua saya," katanya.
Khusus untuk Wayan Suka, karena masuk dalam daftar keluarga miskin, Kembang mengatakan, pemerintah membantu perbaikan rumahnya lewat program bedah rumah dengan nilai Rp50 juta. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018