Denpasar (AntaraNews Bali) - Penyelenggara festival musik Ubud Village Jazz Festival (UVJF) 2018, menargetkan 4.000 orang pengunjung akan menyaksikan festival yang akan diselenggarakan kembali untuk kali keenam pada 10-11 Agustus mendatang.
"Tahun lalu, UVJF 2017 dikunjungi sekitar 3.000 orang penonton. Tahun ini, kami optimis target 4.000 pengunjung dapat tercapai," kata Co-founder UVJF, Yuri Mahatma, di Denpasar, Senin.
Ia mengatakan, saat ini ratusan tiket UVJF juga telah dibeli penggemar Jazz dengan melakukan pembelian tiket secara daring.
"Sekitar 70 persen pembelian tiket secara daring pembelinya adalah wisatawan mancanegara yang masih berada di luar negeri. Jadi mereka khusus datang ke Bali untuk menyaksikan UVJF 2018," katanya.
Yuri berharap, banyaknya wisatawan mancanegara yang datang ke Bali untuk menyaksikan UVJF dapat memberi dampak positif terhadap dunia pariwisata di Bali.
"Paling tidak itu akan berdampak pada pariwisata di kawasan Ubud. Sebagain besar mereka juga akan menginap dan berwisata di kawasan Ubud. Itu yang kami harapkan, UVJF selain menampilkan para musisi Jazz juga akan membantu pengembangan pariwisata," ujarnya
UVJF 2018 akan diselenggarakan dengan mengusung tema “Freedom of Expression” atau Kebebasan Berekspresi dan lahir dari inisiatif para musisi Jazz dan pemerhati musik serta insan kreatif yang berbasis di Bali.
"Setiap tahunnya UVJF selalu memberi ruang dan turut mempromosikan musisi-musisi muda Indonesia untuk berekspresi dalam ajang musik internasional itu," ujar Yuri.
Sekitar 20 pertunjukan berbeda, akan ditampilkan dalam UVJF 2018. Sejumlah musisi yang dijadwalkan tampil diantaranya adalah, Pianist Latin Jazz, Nita Aartsen, Drummer asal Belanda, Olaf Keus, Dian Pratiwi (vocal), Ito Kurdhi, Pianis tuna netra, Ade Irawan serta Idang Rasjidi Syndicate.
Selain itu, sejumlah musisi mancanegara juga akan menghibur pengunjung UVJF 2018 diantaranya adalah, group fusion jazz dari Korsel, A-FUZZ, Vokalis asal Autralia Emilia Schnall, Komposer Gerard Kleijn dan Sebastian Gramms, pemain kontra bass legendaris di Jerman yang akan membawa projectnya yang dinamakan FOSSILE 3 serta musisi Jazz kenamaan dari Amerika, Benny Green Trio.
Co-founder UVJF, Anom Darsana, mengatakan, penampilan-penampilan yang disiapkan tersebut merupakan suatu perpaduan yang amat menarik dimana nama-nama besar akan berbaur dengan musisi Jazz lain yang tidak kalah unik.
“Jazz amat beragam, tujuan kami adalah menyebarkan cinta yang terpancar dari musik ini dalam segala bentuk ekspresinya” katanya.
UVJF 2018 didukung oleh sejumlah komunitas termasuk mendapat dukungan Badan Ekonomi Kreatif (BEKRAF), Kementerian Koperasi dan UMKM serta dan Kementerian Pariwisata.
Selain itu, beberapa kedutaan besar negara sahabat seperti Kedutaan Besar Austria, Kedutaan Besar Belanda, Institut Francais d’Indonesie, Goethe Institute dan Keluarga Kerajaan Ubud (Ubud Royal Family) juga mendukung penyelenggaraan UVJF 2018.
"Hal itu membuat kami lebih semangat dan berkomitmen untuk menjadikan UVJF sebagai ajang perhelatan Jazz yang Universal," ujarnya. (ed)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018