Nusa Dua (Antaranews Bali) - Pertemuan "Bali Process" yang membahas isu penyelundupan manusia, perdagangan orang dan kejahatan lintas batas negara di Nusa Dua, Bali, tetap berlangsung pasca-gempa di Lombok, NTB, yang dirasakan di Pulau Dewata pada Minggu (5/8) malam.

"Sejauh ini belum ada delegasi yang membatalkan kehadiran pada pertemuan kali ini setelah gempa semalam," kata Direktur Sosial Budaya dan Organisasi Internasional Negara Berkembang Kementerian Luar Negeri Kamapradipta Isnomo di sela-sela pertemuan "Bali Process" di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Senin.

Menurut dia, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dan Menteri Luar Australia Julie Bishop juga sudah berada di Bali untuk menjadi ketua bersama pertemuan ke-7 itu.

Dia menjelaskan pertemuan tetap dilangsung karena kondisi di Nusa Dua khususnya yang dilaksanakan di gedung "Bali International Convention Center" (BICC) Hotel Westin tidak terdampak gempa.

Meski demikian, untuk memberikan arahan kepada para delegasi, panitia penyelenggara memberikan edukasi keamanan apabila terjadi bencana alam seperti gempa bumi.

Edukasi penanganan saat gempa dan pascagempa diberikan oleh petugas dari hotel setempat kepada para delegasi sesaat sebelum pertemuan pada hari pertama.

"Ini untuk menenangkan dan memberi rasa aman bagi semua delegasi di saat sidang berlangsung," ucapnya.

Pada hari pertama "Bali Process" mengagendakan pertemuan para pejabat senior yang hasilnya akan disampaikan pada pertemuan tingkat menteri yang dijadwalkan pada Selasa (7/8).

Konferensi itu didirikan tahun 2002 oleh Indonesia dan Australia dengan anggota sebanyak 45 negara dan tiga organisasi internasional yakni Badan PBB untuk Urusan Pengungsi (United Nations High Commissioner for Refugees/UNHCR), Organisasi Internasional untuk Migrasi (International Organization for Migration/IOM) dan United Nations Office of Drugs and Crime (UNODC).

Tahun ini, Bali Process dihadiri oleh 22 pejabat setingkat menteri, lima pejabat setingkat wakil menteri dengan total dihadiri 287 delegasi dari 56 negara dan organisasi internasional. (WDY)

Pewarta: Dewa Wiguna

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018