Mataram (Antaranews) - Seorang pendaki Gunung Rinjani, Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), dilaporkan tewas setelah tertimpa material longsor ketika terjadi gempa bumi berkekuatan 6,4 pada Skala Richter (SR) pada Minggu pukul 06.46 WITA.

"Kami mendapat informasi dari petugas yang berada di atas gunung ada satu orang pendaki meninggal dunia. Namun identitasnya masih belum diterima karena kendala keterbatasan telekomunikasi," kata Kepala Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR), Sudiyono, yang dihubungi di Mataram, Minggu.

Informasi sementara yang diperoleh, kata dia, jenazah masih di atas gunung antara Danau Segara Anak dan Pelawangan, Sembalun.

Petugas masih belum bisa mengevakuasi jenazah karena jalur pendakian tertutup material longsor.

"Seorang petugas BTNGR masih berada di atas gunung. Telepon genggamnya sementara dimatikan karena khawatir kehabisan baterai," ujarnya.

Ia menyebutkan jumlah pendaki yang berada di atas gunung pada saat terjadinya gempa bumi sebanyak 826 orang, baik wisawatan asing maupun nusantara. Sebagian besar melakukan pendakian sejak Jumat (27/7).

Laporan sementara dari BTNGR Resor Senaru sebanyak 115 orang wisatawan asing sudah turun dan tiba di Senaru, Kabupaten Lombok Utara. Sementara data dari BTNGR Resor Sembalun, sebanyak 150 orang wisatawan asing dan nusantara.

Sudiyono mengaku belum bisa memastikan berapa jumlah pendaki yang masih terjebak di atas gunung. Namun diperkirakan jumlahnya lebih dari 400 orang.

"Petugas yang di atas gunung masih mengawal para pendaki yang tidak bisa turun. Semuanya diarahkan untuk tetap tenang dan berada di tempat yang aman dari longsor sampai bantuan tiba," ujarnya.

Pihaknya saat ini sedang berkoordinasi dengan Kantor Pencarian dan Pertolongan (SAR) Mataram, dan personel Brimob Polda NTB terkait upaya evakuasi ratusan pendaki yang masih berada di atas gunung.

Gempa bumi berkekuatan 6,4 pada Skala Richter (SR) mengguncang Pulau Lombok dan Pulau Sumbawa, NTB, Minggu, pukul 06.47 WITA, namun tidak berpotensi tsunami.

Gubernur NTB
Gubernur Nusa Tenggara Barat Tuan Guru Bajang Muhammad Zainul Majdi menyampaikan duka mendalam atas   bencana gempa bumi yang terjadi di wilayahnya pada Minggu pagi.

"Saya mendoakan  para korban luka segera diberikan kesembuhan, juga doa bagi korban yang meninggal dunia.  Pemda juga sedang mendata semua kerugian yang dialami warga," kata Muhammad Zainul Majdi di Pancor, Lombok Timur..

Ia menuturkan, begitu terjadi gempa dirinya sudah mendapatkan informasi bahwa Presiden Joko Widodo sudah mengintruksikan kepada kepala BNPB untuk segera menangani   dampak dari gempa yang terjadi hari ini di Lombok dan sekitarnya.

Gubernur menambahkan, pemda juga akan memperbaiki sarana-sarana yang ada, termasuk rumah warga yang terkena musibah segera akan ditangani.
"Kita berduka cita karena ada musibah yang tidak bisa kita hindarkan. Musibah yang memang merupakan ketetapan Allah SWT. Pagi hari ini dan baru saja susul-menyusul, gempa," ucapnya.

TGB mengaku terus memonitor keadaan di seluruh penjuru, khususnya di bagian utara dari Lombok Timur, dimana dilaporkan adanya 10 korban meninggal. (ed)

 

Pewarta: Awaludin

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018