Denpasar (Antaranews Bali) - Sejumlah wisatawan yang didominasi mancanegara memilih menggunakan jasa angkutan helikopter karena kapal cepat yang melayani rute sejumlah pulau berhenti beroperasi gelombang tinggi beberapa hari terakhir di wilayah perairan selatan Bali.
     "Semua kapal cepat dibatalkan perjalanannya dan kapal feri juga berbahaya. Jadi kami memilih naik helikopter," ujar wisatawan asal Australia, Marry, di Benoa Heliport Complex, Denpasar, Bali, Sabtu.
     Marry yang sebelumnya berwisata di Pulau Gili Trawangan, Lombok, NTB, itu mengaku, sebelumnya ia sudah memesan tiket kapal cepat ke Pulau Bali. Namun, karena situasi gelombang laut yang masih berbahaya, ia memilih menggunakan jasa angkutan helikopter dan membatalkan tiket kapal cepatnya karena harus segera kembali untuk mengejar waktu keberangkatan pesawat ke Australia dari Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali.
     "Helikopter adalah solusi terbaik, jauh lebih cepat dan nyaman. Tiga hari lagi kami harus kembali ke Australia dan pesawatnya berangkat dari Bali, jadi saya harus pergi ke Bali secepat mungkin," katanya.
     Sales and Marketing Manager Air Bali, Feni Sofiani, mengatakan, sejak sekitar tiga hari yang lalu, pihaknya sudah mendapatkan banyak pemesanan mendadak dari wisatawan yang sebagian besar akan kembali ke Pulau Bali karena ditutupnya operasional seluruh kapal cepat dari dan menuju sejumlah pulau seperti, Nusa Penida, Nusa Lembongan an Gili Trawangan.
     "Mungkin wisatawan sedikit panik karena kapal cepat mereka dibatalkan dan akhirnya memesan jasa angkutan helikopter kami. Sebagian besar dari mereka mengaku harus mengejar pesawat kembali ke negara asal yang berangkat dari Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai. Jadi mereka menggunakan helikopter sebagai alternatif untuk mempercepat jalan mereka" katanya.
     Ia menjelaskan, ditutupnya operasional kapal cepat tersebut membuat pengguna jasa helikopter di Air Bali meningkat sekitar 50 persen.
     "Pada hari biasa, helikopter kami melayani maksimal 4-5 kali trip paket tour dan transfer dalam sehari. Namun saat ini kami menambah lagi lima kali trip transfer untuk Pulau Nusa Lembongan dan Nusa Penida. Untuk penumpangnya, meningkat jadi sekitar 100 orang penumpang dari hari normal 5 hingga 15 orang penumpang perhari untuk transfer," ujarnya.
     Untuk sekali perjalanan menuju atau dari Pulau Nusa Penida dan Lembongan, wisatawan akan dikenakan tarif 450 dolar AS per orang, sedangkan untuk tujuan atau keberangkatan Pulau Gili, Lombok, wisatawan dikenakan tarif 600 dolar AS perorang.
     Dengan menaiki helikopter Air Bali, penumpang membutuhkan waktu sekitar 10-15 menit untuk tujuan Nusa Lembongan dan Nusa Penida, sedangkan penerbangan Gili Trawangan membutuhkan sekitar 40 menit. 

Pewarta: Naufal Fikri Yusuf

Editor : I Komang Suparta


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018