Negara (Antaranews) - Program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) di Kabupaten Jembrana, Bali menyasar desa pesisir dengan beberapa jenis pembangunan, terutama diharapkan mendukung pengembangan pariwisata.

Saat pembukaan TMMD di Desa Delodbrawah, Kecamatan Mendoyo yang merupakan salah satu desa pesisir wisata di Kabupaten Jembrana, Komandan Distrik Militer 1617 Jembrana Letnan Kolonel Kavaleri Djefri Marsono Hanok, Selasa mengatakan, lewat program ini TNI melakukan pembangunan fisik dan non fisik.

"Pembangunan di desa ini yang kami lakukan antara lain perbaikan jalan dengan rabat beton sepanjang 862 meter, pembangunan MCK, membuat jalan turun untuk kerbau di sirkuit pariwisata makepung serta bedah rumah warga kurang mampu," katanya, dalam pembukaan yang dihadiri Komandan Korem 163/Wirasatya Kolonel Arh. Albertus Magnus Suharyadi, Bupati Jembrana I Putu Artha dan ratusan peserta dari berbagai unsur.

Ia mengatakan, TMMD di Desa Delodbrawah dilaksanakan mulai tanggal 10 Juli hingga 8 Agustus dengan anggaran Rp1 miliar yang melibatkan unsur TNI, kepolisian serta pemerintah kabupaten setempat.

Selain pembangunan fisik, ia mengatakan, beberapa kegiatan seperti beberapa jenis lomba, pelayanan kesehatan, hiburan rakyat serta penyuluhan juga dilakukan, untuk lebih mendekatkan TNI dengan rakyat.

Sedangkan Bupati Jembrana I Putu Artha dalam kesempatan yang sama mengatakan, selain pembangunan fisik, pihaknya berharap TNI juga melakukan pendekatan mental dan spiritual bagi warga Desa Delodbrawah.

Ia mengakui, dengan keberadaan kafe remang-remang di desa tersebut, membuat citra Delodbrawah kurang baik, sehingga dengan dilaksanakan TMMD di wilayah ini bisa memperbaiki citra tersebut, dengan harapan mendukung kemajuan pariwisata.

Menurutnya, Desa Delodbrawah dengan pemandangan pantai, oleh Pemkab Jembrana sudah ditetapkan sebagai salah satu kawasan pariwisata, sehingga TNI bisa membantu untuk mengangkat sektor tersebut.

"Tadi pak Danrem memberikan usulan yang baik untuk mengganti patung putri duyung di desa ini menjadi patung makepung. Usulan itu menurut saya sangat tepat, karena makepung merupakan budaya khas Kabupaten Jembrana, dan disini ada sirkuit untuk pacuan kerbau makepung," katanya.

Sementara Komandan Korem 163/Wirasatya Kolonel Arh. Albertus Magnus Suharyadi mengatakan, selain pembangunan fisik, kegiatan TMMD tidak melupakan aspek non fisik berupa peningkatan kesejahteraan masyarakat, terciptanya situasi yang aman tanpa mengabaikan kearifan lokal.

Kepada Komandan Kodim 1617 Jembrana ia memerintahkan untuk sering berkoordinasi dan berkomunikasi dengan kepala daerah setempat, karena secara kewilayahan otoritas berada pada kepala daerah. (ed)

Pewarta: Gembong Ismadi

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018