Jakarta (Antaranews Bali) - Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) membuka pendaftaran "Academic Leader Award 2018" yang merupakan penghargaan yang diperuntukkan bagi dosen dan juga rektor.
"Peran pemimpin sangat vital bagi sebuah institusi. Terlebih pemimpin perguruan tinggi, tanggung jawabnya sangat besar sebab mereka dituntut untuk cakap mengelola institusi dan organisasi secara sehat, tetapi tidak boleh melupakan tugas mereka sebagai seorang dosen dan ilmuwan," ujar Direktur Jenderal Sumber Daya Iptek dan Dikti, Ali Ghufron Mukti, di Jakarta, Senin.
Penghargaan itu tidak hanya diperuntukkan bagi dosen yang sepanjang kariernya telah menghasilkan penelitian, inovasi, dan publikasi yang bermanfaat bagi pembangunan nasional saja, tetapi juga ada kategori bagi para dosen yang diberi tugas tambahan sebagai rektor atau direktur perguruan tinggi Indonesia.
Untuk dosen sebagai "Academic Leader", kategori penghargaan terdiri atas tujuh bidang, meliputi: sains, teknologi, sosial humaniora, seni dan budaya, kesehatan, pertanian, dan kemaritiman.
Sementara untuk dosen dengan tugas tambahan sebagai rektor dikualifikasikan berdasarkan rektor di Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTNBH), PTN Badan Layanan Umum (PTNBLU), PTN Satker, dan Perguruan Tinggi Swasta (PTS).
Pendaftaran "Academic Leader Award" sudah mulai dibuka secara online melalui http://link bit.ly/academicleader2018 untuk dosen atau http://bit.ly/dosensbgrektor2018 untuk dosen sebagai rektor. Batas akhir pengisian dokumen setiap kategori dilakukan sampai 17 Juli 2018.
Ghufron menambahkan penghargaan itu bertujuan memberikan penghargaan bagi sosok pemimpin akademik yang berdedikasi pada peningkatan kualitas pendidikan tinggi Tanah Air.
"Pimpinan akademis tidak hanya mengarah pada pemimpin institusi semata, tetapi juga mereka yang memposisikan diri sebagai seorang profesional, inspirator, serta motivator di kelompok atau bidang keahliannya."
Ghufron menilai ada gairah dan upaya nyata dari para pemimpin perguruan tinggi untuk meningkatkan kualitas pendidikan tinggi Indonesia, namun selama ini kurang terekspos luas ke publik.
Ajang itu diharapkan menjadi penghargaan dari pemerintah untuk sosok yang sudah menunjukkan semangat dalam meningkatkan mutu pendidikan tinggi kepada masyarakat. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018
"Peran pemimpin sangat vital bagi sebuah institusi. Terlebih pemimpin perguruan tinggi, tanggung jawabnya sangat besar sebab mereka dituntut untuk cakap mengelola institusi dan organisasi secara sehat, tetapi tidak boleh melupakan tugas mereka sebagai seorang dosen dan ilmuwan," ujar Direktur Jenderal Sumber Daya Iptek dan Dikti, Ali Ghufron Mukti, di Jakarta, Senin.
Penghargaan itu tidak hanya diperuntukkan bagi dosen yang sepanjang kariernya telah menghasilkan penelitian, inovasi, dan publikasi yang bermanfaat bagi pembangunan nasional saja, tetapi juga ada kategori bagi para dosen yang diberi tugas tambahan sebagai rektor atau direktur perguruan tinggi Indonesia.
Untuk dosen sebagai "Academic Leader", kategori penghargaan terdiri atas tujuh bidang, meliputi: sains, teknologi, sosial humaniora, seni dan budaya, kesehatan, pertanian, dan kemaritiman.
Sementara untuk dosen dengan tugas tambahan sebagai rektor dikualifikasikan berdasarkan rektor di Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTNBH), PTN Badan Layanan Umum (PTNBLU), PTN Satker, dan Perguruan Tinggi Swasta (PTS).
Pendaftaran "Academic Leader Award" sudah mulai dibuka secara online melalui http://link bit.ly/academicleader2018 untuk dosen atau http://bit.ly/dosensbgrektor2018 untuk dosen sebagai rektor. Batas akhir pengisian dokumen setiap kategori dilakukan sampai 17 Juli 2018.
Ghufron menambahkan penghargaan itu bertujuan memberikan penghargaan bagi sosok pemimpin akademik yang berdedikasi pada peningkatan kualitas pendidikan tinggi Tanah Air.
"Pimpinan akademis tidak hanya mengarah pada pemimpin institusi semata, tetapi juga mereka yang memposisikan diri sebagai seorang profesional, inspirator, serta motivator di kelompok atau bidang keahliannya."
Ghufron menilai ada gairah dan upaya nyata dari para pemimpin perguruan tinggi untuk meningkatkan kualitas pendidikan tinggi Indonesia, namun selama ini kurang terekspos luas ke publik.
Ajang itu diharapkan menjadi penghargaan dari pemerintah untuk sosok yang sudah menunjukkan semangat dalam meningkatkan mutu pendidikan tinggi kepada masyarakat. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018