Denpasar (Antaranews Bali) - Perusahaan biofarmasi "Menarini" memperkenalkan metode baru untuk tanam benang guna mendapatkan penampilan awet muda yang natural seperti yang mereka inginkan dengan hasil yang tahan lama dibanding metode serupa lainnya.
    
"Metode Happy Lift memperkenalkan benang monofilamen berkait yang dapat diserap dan telah dipatenkan. Benang ini didesain untuk mengangkat dan menahan jaringan kulit yang kendur dan bergelimbir agar wajah terlihat lebih segar dengan kontur yang lebih sempurna," kata Marketing Director Menarini Asia Pacific, dr Steven J Kusmanto, dalam keterangan pers di Denpasar, Minggu.

Kepada para tenaga kesehatan (HCP), Menarini menawarkan suatu pendekatan holistik terhadap perawatan kecantikan yang memberikan penampilan natural dan awet muda melalui perawatan yang  berfokus pada pasien.

"Hal ini dilakukan dengan pendekatan berbasis sains, membuat dan memproduksi produk-produk yang aman dan efektif serta bekerja sama dengan tenaga kesehatan dalam memberikan inovasi dan solusi untuk memenuhi kebutuhan pasien," ujarnya.

Sementara itu, Wakil Presiden dari Perhimpunan Dokter Spesialis Bedah Plastik (PERAPI), dr Irena  Sakura  Rini, mengatakan dengan semakin tingginya tuntutan untuk tampil lebih muda, banyak orang melakukan berbagai macam cara dan menggunakan beragam produk kecantikan untuk mendapatkan hasil yang mereka inginkan.

"Saat ini, ada beberapa fenomena menarik di bidang dermatologi estetika yakni meningkatnya permintaan perawatan estetik, prosedur tersebut dimulai dari usia muda sehingga keberhasilan dan keamanan penanganan menjadi perhatian utama untuk calon pasien," ujarnya.

Sebagai ahli di bidang operasi plastik, pihaknya menganjurkan para pasien untuk melakukan kunjungan secara teratur sebelum menjalani prosedur tanam benang sehingga dapat memberikan masukan yang tepat serta prosedur yang cocok bagi pasien.

Sementara itu, Kelompok  Studi  Dermatologi  Kosmetik  Indonesia  (KSDKI), Dr Lilik  Norawati menekankan pentingnya berkonsultasi kepada dokter ahli dan tersertifikasi sebelum melakukan tanam benang.

"Seorang dokter medis yang tersertifikasi harus memiliki pengetahuan  di bidang anatomi, saraf, pembuluh darah dan subkutis (lapisan kulit terdalam) dan mereka juga harus memahami dengan benar bagaimana mencegah benang mencuat keluar dari kulit atau menghindari pembedahan yang tidak diperlukan, serta memahami area berbahaya di wajah untuk mencegah infeksi," ujarnya. (*)

Pewarta: Wira Suryantala

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018