Denpasar (Antaranews Bali) - Asosiasi Agen Perjalanan Wisata Indonesia (Asita) Bali mengaku optimistis penerbangan langsung yang dilayani maskapai Emirates dari Denpasar menuju Auckland, Selandia Baru, akan mendongkrak jumlah kunjungan wisatawan dari negara tersebut karena konektivitas yang semakin mudah.
"Ini sangat bagus karena mereka tidak perlu transit di negara tetangga," kata Ketua Asita Bali Ketut Ardana di Denpasar, Selasa.
Dengan dibukanya akses penerbangan langsung itu, ia mengharapkan arus wisatawan khususnya dari kota Auckland di Selandia Baru semakin deras bertandang ke Pulau Dewata.
Waktu tempuh juga semakin diperpendek menjadi delapan jam dari Denpasar menuju Auckland, sehingga hal itu akan mendorong mereka berwisata ke Bali setelah sebelumnya mereka harus transit melalui beberapa bandara di Australia.
Dia menjelaskan wisatawan dari Selandia Baru diperkirakan memiliki pengeluaran belanja yang cukup besar atau hampir sama dengan wisatawan Australia.
Total pengeluaran turis negara kiwi itu, lanjut dia, mencapai di atas rata-rata 1.300 dolar AS per orang per masa tinggal selama berlibur di Bali.
Sementara itu, penerbangan Emirates dari Denpasar menuju Auckland diresmikan pada Senin (25/6) yang dilayani satu kali sehari menggunakan pesawat berbadan besar Boeing 777 seri 300-ER.
Pada peresmian penerbangan langsung itu, Emirates dengan nomor penerbangan EK-450 berangkat pukul 22.16 WITA dengan membawa 103 penumpang yang dijadwalkan tiba pukul 10.00 waktu setempat pada Selasa (26/6).
Penerbangan EK-450 itu merupakan penerbangan lanjutan dari Dubai-Denpasar yang sebelumnya membawa 210 orang penumpang.
Menanggapi hal itu, General Manager PT Angkasa Pura I Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Yanus Suprayogi mencatat wisatawan asal Selandia Baru yang tiba di Bali melalui bandara setempat tahun 2017 mencapai hampir 57 ribu orang.
Hingga Mei 2018, jumlah wisatawan tercatat mencapai 32 ribu orang atau melonjak 22 persen jika dibandingkan periode sama tahun lalu.
"Kami berharap penerbangan ini semakin meningkatkan wisatawan Selandia Baru ke Bali," ucapnya. (KR-WGN)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018
"Ini sangat bagus karena mereka tidak perlu transit di negara tetangga," kata Ketua Asita Bali Ketut Ardana di Denpasar, Selasa.
Dengan dibukanya akses penerbangan langsung itu, ia mengharapkan arus wisatawan khususnya dari kota Auckland di Selandia Baru semakin deras bertandang ke Pulau Dewata.
Waktu tempuh juga semakin diperpendek menjadi delapan jam dari Denpasar menuju Auckland, sehingga hal itu akan mendorong mereka berwisata ke Bali setelah sebelumnya mereka harus transit melalui beberapa bandara di Australia.
Dia menjelaskan wisatawan dari Selandia Baru diperkirakan memiliki pengeluaran belanja yang cukup besar atau hampir sama dengan wisatawan Australia.
Total pengeluaran turis negara kiwi itu, lanjut dia, mencapai di atas rata-rata 1.300 dolar AS per orang per masa tinggal selama berlibur di Bali.
Sementara itu, penerbangan Emirates dari Denpasar menuju Auckland diresmikan pada Senin (25/6) yang dilayani satu kali sehari menggunakan pesawat berbadan besar Boeing 777 seri 300-ER.
Pada peresmian penerbangan langsung itu, Emirates dengan nomor penerbangan EK-450 berangkat pukul 22.16 WITA dengan membawa 103 penumpang yang dijadwalkan tiba pukul 10.00 waktu setempat pada Selasa (26/6).
Penerbangan EK-450 itu merupakan penerbangan lanjutan dari Dubai-Denpasar yang sebelumnya membawa 210 orang penumpang.
Menanggapi hal itu, General Manager PT Angkasa Pura I Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Yanus Suprayogi mencatat wisatawan asal Selandia Baru yang tiba di Bali melalui bandara setempat tahun 2017 mencapai hampir 57 ribu orang.
Hingga Mei 2018, jumlah wisatawan tercatat mencapai 32 ribu orang atau melonjak 22 persen jika dibandingkan periode sama tahun lalu.
"Kami berharap penerbangan ini semakin meningkatkan wisatawan Selandia Baru ke Bali," ucapnya. (KR-WGN)
Editor : Edy M Yakub
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018