Denpasar (Antaranews Bali) - Jika sebagian besar pintu keluar masuk daerah lain di Indonesia didominasi arus mudik, maka berbeda dengan di Pulau Bali yang didominasi kedatangan wisatawan nusantara saat arus mudik Lebaran 2018.

Pemandangan tersebut begitu jelas terlihat di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai di Kuta, Kabupaten Badung, yang menjadi salah satu akses utama keluar masuk di Pulau Dewata.

Ribuan wisatawan dari sejumlah kota di Tanah Air berbondong-bondong datang ke Pulau Seribu Pura itu, lengkap dengan koper besar yang dibawa begitu mendarat dari pesawat yang mengantarkan mereka di Bali untuk menghabiskan libur panjang Lebaran.

"Bali memang tidak pernah membosankan. Semuanya ada disini maka kalau libur panjang seperti mau Lebaran ini, kami pasti berlibur di Bali bersama keluarga," kata wisatawan dari Surabaya, Aditya yang tiba di Bali pada Jumat (8/6).

Aditya dan mungkin ribuan wisatawan lainnya benar-benar memanfaatkan liburan tahun ini berwisata di Pulau Dewata mengingat libur Lebaran ini lebih lama 10 hari dibandingkan tahun lalu sebanyak sembilan hari.

Tiket dan akomodasi seperti penginapan pasti sudah dipesan jauh- jauh hari untuk mempersiapkan liburan yang matang dan sekaligus mendapatkan harga yang lebih terjangkau di tengah musim puncak liburan tengah tahun ini.

Sejak Kamis (7/6) atau H-8 Lebaran, ribuan wisatawan domestik mulai berdatangan di pintu kedatangan di terminal domestik Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai.

Pengelola bandara setempat PT Angkasa Pura I mencatat dari H-8 hingga hari kedua Idul Fitri atau pada Sabtu (16/6) jumlah penumpang domestik tiba di Bali mencapai 171 ribu orang, rata-rata merupakan wisatawan.

Jumlah itu lebih tinggi dibandingkan jumlah penumpang domestik pada periode sama tahun sebelumnya yang mencapai 169 ribu orang.

"Di Bandara Ngurah Rai bukan arus mudik tetapi arus wisatawan. Wisatawan domestik yang kami antisipasi," kata General Manager PT Angkasa Pura I Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Yanus Suprayogi.

Sesuai dengan perkiraan, arus kedatangan wisatawan domestik tiba di Bali melalui bandara itu mulai terjadi pada H-5 Lebaran atau pada Minggu (10/6) dengan jumlah penumpang domestik mencapai 18.317 orang.

Jumlah kedatangan penumpang domestik atau wisatawan dari berbagai daerah di Indonesia itu semakin melonjak hingga tertinggi tercatat pada H-1 Lebaran atau Kamis (14/6) mencapai 19.427 orang.

Sebagian besar penumpang yang datang di Bali itu selama periode mudik berasal dari Jakarta dan Surabaya yang menghabiskan libur panjang Lebaran.

Selain wisatawan nusantara, jumlah wisatawan mancanegara yang tiba di Bali selama periode mudik Lebaran juga tidak sedikit, bahkan melampaui jumlah penumpang atau wisatawan domestik.

Selama H-8 atau pada 7 Juni 2018 hingga hari kedua Lebaran pada Sabtu (16/6) jumlah wisatawan mancanegara yang tiba melalui bandara itu mencapai sekitar 181.500 orang.

Penyataan Yanus yang menyebutkan Bali bukan arus mudik memang benar adanya karena apabila dibandingkan dengan jumlah penumpang domestik yang keluar dari Pulau Dewata atau mudik melalui bandara itu lebih rendah dibandingkan penumpang yang datang.

Pengelola bandara itu mencatat dari H-8 hingga hari kedua Lebaran, jumlah penumpang domestik yang keluar dari Bali atau mudik tercatat mencapai 148 ribu orang.

Tingginya permintaan wisatawan berlibur di Bali juga diantisipasi maskapai penerbangan yang mengajukan tambahan penerbangan mencapai 724 "extra flight".

Jumlah itu melonjak hampir 96 persen jika dibandingkan periode sama tahun sebelumnya mencapai 369 penerbangan tambahan.

Jadwal penerbangan tambahan itu berlaku mulai 1-30 Juni 2018 dengan total jumlah tempat duduk mencapai 116.566 kursi.

Selain Jakarta dan Surabaya, maka rute penerbangan tambahan itu di antaranya melayani Semarang, Ujung Pandang, Lombok dan Labuan Bajo.

Pariwisata bergairah

Arus kedatangan wisatawan khususnya wisatawan nusantara di Bali saat periode arus mudik Lebaran membawa dampak tersendiri khususnya bagi industri pariwisata di daerah setempat.

Kondisi ini tentunya menjadi pemacu semangat pelaku industri pariwisata di Bali setelah sebelumnya terimbas akibat peningkatan aktivitas vulkanik Gunung Agung pada akhir tahun 2017 hingga awal tahun ini, yang menyebabkan pariwisata Pulau Dewata sempat terpukul.

Kini, rasa manis libur panjang Lebaran turut mendongkrak tingkat hunian hotel di Bali yang melonjak signifikan di tengah musim puncak liburan tengah tahun ini.

Ketua Asosiasi General Manajer Perhotelah (IHGMA) Bali Nyoman Astama mencatat tingkat hunian hotel rata-rata pada libur Lebaran ini mencapai 80-90 persen.

Jumlah itu melonjak dibandingkan hari biasa yang rata-rata mencapai 55 hingga 65 persen.

Sebagian besar turis domestik yang menginap berasal dari kota-kota di Pulau Jawa di antaranya Jakarta dan Surabaya.

Tidak ketinggalan wisatawan mancanegara seperti dari Australia, China dan India yang juga banyak berdatangan di Pulau Dewata.

Tempat wisata di Pulau Dewata juga menyambut musim libur Lebaran dengan menambah wahana baru untuk menyambut wisatawan saat musim Lebaran di antaranya kebun binatang "Bali Zoo" di Desa Singapadu, Gianyar.

Kepala Hubungan Masyarakat Bali Zoo, Emma Kristiana Chandra mengatakan tambahan wahana anak yang baru dibangun itu yakni ayunan dan tempat jungkat-jungkit yang menjadi daya tarik bagi pengunjung.

Wahana tersebut terletak di sebelah Kampung Sumatera sehingga pengunjung bisa menyaksikan koleksi hewan-hewan atau satwa langka khas Sumatera seperti gajah dan harimau lebih dekat sembari bermain di wahan itu.

Bali Zoo merupakan lembaga konservasi dan menawarkan wisata edukasi dengan mengenalkan ratusan satwa beragam jenis yang sudah langka dan terancam punah kepada pengunjung sehingga mereka bisa berinteraksi lebih dekat.

Sebelumnya, di kebun binatang seluas sekitar sembilan hektare itu juga memiliki wahana "Miniapolis", taman rekreasi air khusus anak.

Sementara itu terkait kunjungan wisatawan, lanjut dia, didominasi pengunjung lokal dan domestik serta sebagian merupakan wisatawan mancanegara.

Wisatawan domestik, kata Emma, sebagian besar berasal dari Jakarta, Surabaya serta sejumlah kota di Tanah Air yang memanfaatkan momentum libur panjang Lebaran.

Emma menjelaskan selama libur panjang Lebaran, jumlah pengunjung melonjak signifikan mencapai sekitar 3.000 orang per hari dari rata-rata kunjungan mencapai sekitar 700 orang per hari.

Untuk mengakomodasi melonjaknya pengunjung saat momen libur panjang Lebaran, pengelola kebun binatang menambah loket tiket agar transaksi lebih lancar.

Selain itu kapasitas tempat parkir juga menjadi perhatian pengelola dengan menambah kapasitas dari tujuh baris kendaraan roda empat kini menjadi 11 baris serta tempat parkir baru juga bisa menampung sekitar 14 bus besar.

Peningkatan kunjungan juga dirasakan pengelola daya tarik wisata Ulun Danu Beratan di Bedugul, Kabupaten Tabanan, yang berjarak sekitar 65 km utara Denpasar.

Manajer daya tarik wisata setempat Wayan Mustika mengatakan libur panjang Lebaran mendongkrak kunjungan dari sekitar 200 pengunjung pada hari biasa menjadi lebih dari 2.000 orang per hari.

Daya tarik utama Ulun Danu Beratan yakni pura di tengah danau dikelilingi perbukitan dan taman yang asri dengan cuaca yang sejuk menjadi kawasan ini salah satu tujuan favorit wisatawan domestik dan internasional.

Promo khusus

Pelaku industri lain yang tidak bisa dilepaskan dari sektor pariwisata yakni kuliner juga menyambut periode musim liburan ini dengan promo khusus atau harga khusus untuk menarik lebih banyak pengunjung saat momentum libur panjang Lebaran.

Pengelola restoran Keramas Aero Park di Desa Keramas Gianyar misalnya memberikan diskon sebesar 15 persen.

Menurut pengelola setempat I Made Abdi Negara, potongan harga tersebut turut mendongkrak kunjungan konsumen di restoran yang berdesain pesawat bekas yang disulap menjadi tempat makan itu.

Sejak libur panjang Lebaran, pengelola restoran Keramas Aero Park itu menjelaskan tingkat kunjungan melonjak mencapai sekitar 80 persen jika dibandingkan hari biasa dan meningkat sekitar 30 persen jika dibandingkan tahun lalu.

Jika sebelumnya sebagian besar wisatawan mancanegara merupakan konsumen terbesar, maka kini saat libur panjang Lebaran sebagian besar pengunjung merupakan wisatawan domestik.

Selain makan, para pengunjung juga dapat bersantai di taman yang cukup luas dengan pemandangan alam berupa kawasan persawahan dan laut yang menjadi daya tarik lain di restoran unik di Jalan By Pass Desa Keramas, Gianyar itu.

Tempat makan lain yang menawarkan potongan harga yakni Restoran Krisna sebesar 10 persen untuk menu makanan tertentu.

Manajer Hubungan Masyarakat Krisna Group Ayu Saraswati mengatakan promo tersebut berlaku hingga akhir Juni 2018 yang mendongkrak tingkat kunjungan mencapai sekitar 20 persen hingga hari pertama Idul Fitri dan diperkirakan akan terus meningkat karena liburan belum usai.

Karakteristik periode mudik di Bali yang malah sebagian besar diwarnai arus kedatangan wisatawan khususnya turis nusantara, menjadikan Pulau Dewata itu berbeda dan memiliki keunikan tersendiri.

Keunikan itu pun menjadi berkah mendulang rupiah khususnya bagi masyarakat Bali yang sebagian besar ekonominya bertumpu pada sektor pariwisata di tengah musim puncak libur panjang Lebaran. (*)

Pewarta: Dewa Wiguna

Editor : Nyoman Budhiana


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018