Jakarta (Antaranews Bali) - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat, dibuka menguat sebesar 20,24 poin seiring investor yang mellanjutkan aksi beli.
IHSG BEI dibuka menguat sebesar 20,24 poin atau 0,34 persen ke posisi 5.966,78. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau LQ45 bergerak naik 3,24 poin (0,34 persen) menjadi 957,11.
"Berlanjutnya aksi beli investor menyusul fluktuasi nilai tukar rupiah yang stabil menjadi salah satu faktor yang menopang pasar saham domestik," kata analis Binaartha Sekuritas Reza Priyambada di Jakarta, Jumat.
Ia mengatakan optimisme pasar terhadap Bank Indonesia yang akan terus berupaya untuk menjaga stabilitas rupiah serta target pertumbuhan ekonomi tahun 2018 yang diprediksi tercapai turut menjadi sentimen positif bagi IHSG.
Kendati demikian, lanjut dia, sentimen eksternal mengenai Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang membatalkan pertemuan dengan Korea Utara dapat menjadi sentimen negatif bagi pasar karena menimbulkan ketidakpastian.
Vice President Research and Analysis Valbury Asia Securities Nico Omer Jonckheere menambahkan bahwa kenaiikan IHSG dalam beberapa hari terakhir ini memberi sinyal teknis dapat terjadi peluang koreksi. "Kenaikan dalam beberapa hari terakhir membuka peluang terjadinya technical correction," katanya.(WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018
IHSG BEI dibuka menguat sebesar 20,24 poin atau 0,34 persen ke posisi 5.966,78. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau LQ45 bergerak naik 3,24 poin (0,34 persen) menjadi 957,11.
"Berlanjutnya aksi beli investor menyusul fluktuasi nilai tukar rupiah yang stabil menjadi salah satu faktor yang menopang pasar saham domestik," kata analis Binaartha Sekuritas Reza Priyambada di Jakarta, Jumat.
Ia mengatakan optimisme pasar terhadap Bank Indonesia yang akan terus berupaya untuk menjaga stabilitas rupiah serta target pertumbuhan ekonomi tahun 2018 yang diprediksi tercapai turut menjadi sentimen positif bagi IHSG.
Kendati demikian, lanjut dia, sentimen eksternal mengenai Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang membatalkan pertemuan dengan Korea Utara dapat menjadi sentimen negatif bagi pasar karena menimbulkan ketidakpastian.
Vice President Research and Analysis Valbury Asia Securities Nico Omer Jonckheere menambahkan bahwa kenaiikan IHSG dalam beberapa hari terakhir ini memberi sinyal teknis dapat terjadi peluang koreksi. "Kenaikan dalam beberapa hari terakhir membuka peluang terjadinya technical correction," katanya.(WDY)
Editor : Nyoman Budhiana
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018