New York (Antaranews) - Kurs dolar AS bervariasi terhadap mata uang utama lainnya pada akhir perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB), karena para investor terus memilah-milah sejumlah data ekonomi dari Amerika Serikat.

Imbal hasil obligasi pemerintah AS bertenor 10-tahun yang menjadi acuan, berkurang sedikit di akhir perdagangan Jumat (18/5) setelah mencapai rekor tertinggi lebih dari 3,1 persen pada Kamis (17/5), pertama kalinya sejak 2011.

Imbal hasil, sebuah barometer untuk suku bunga kredit pemilikan rumah (KPR) dan instrumen keuangan lainnya, telah melonjak baru-baru ini di tengah kekhawatiran pasar meningkatnya inflasi, yang memicu spekulasi investor tentang kenaikan suku bunga lebih banyak tahun ini.

Meskipun para investor tidak menerima banyak katalis baru berkaitan dengan data ekonomi pada Jumat (18/5), para analis menunjukkan bahwa kenaikan baru-baru ini dalam imbal hasil obligasi pemerintah AS terjadi setelah banjir berita awal pekan ini terus mendukung selera terhadap mata uang.

Pada Kamis (17/5), Departemen Tenaga Kerja mengatakan permohonan baru untuk tunjangan pengangguran AS meningkat lebih dari yang diantisipasi, tetapi jumlah orang Amerika yang menganggur jatuh ke level terendah sejak 1973.

Dalam pekan yang berakhir 12 Mei, permohonan baru untuk tunjangan pengangguran AS berdiri di 222.000 disesuaikan secara musiman, meningkat 11.000 dari tingkat tidak direvisi pekan sebelumnya sebesar 211.000, katanya.

Sementara itu, para investor dengan cemas memantasu pembicaraan perdagangan AS-Tiongkok yang sedang berlangsung di Washington.

Indeks dolar AS, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, naik 0,18 persen menjadi 93,638 pada akhir perdagangan.

Pada akhir perdagangan New York, euro turun menjadi 1,1775 dolar AS dari 1,1799 dolar AS pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris turun menjadi 1,3482 dolar AS dari 1,3508 dolar AS pada sesi sebelumnya. Dolar Australia naik menjadi 0,7511 dolar AS dari 0,7509 dolar AS.

Dolar AS dibeli 110,67 yen Jepang, lebih rendah dari 110,74 yen Jepang pada sesi sebelumnya. Dolar AS turun menjadi 0,9977 franc Swiss dari 1,0013 franc Swiss, dan naik menjadi 1,2878 dolar Kanada dari 1,2779 dolar Kanada, demikian Xinhua. (WDY)

Pewarta: Apep Suhendar

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018