Buleleng (Antaranews Bali) - Pemerintah Kabupaten Buleleng melanjutkan kerja sama Pemerintah Kota Bandung dalam sejumlah aplikasi untuk membangun smart city.

“Kami sudah melakukan kerjasama sejak setahun lalu dan berakhir 7 Maret 2018, dan kini dilanjutkan lagi,” kata Asisten bidang Administrasi Pemerintahan Setkab Buleleng, Made Arya Sukerta,

Penandatangan perpanjangan kesepakatan kerja sama antara Pemkab Buleleng dan Pemkot Bandung dilakukan di Ruang Tengah Balaikota Bandung, Jawa Barat, Rabu (9/5).

Arya Sukerta mewakili Bupati Buleleng dalam penandatangan itu, sementara Pemkot Bandung diwakili Penjabat sementara (Pjs) Wali Kota Bandung, Dr. H. Mohamad Solihin, M.Si.

Arya Sukerta menjelaskan Pemkot Bandung membuka ruang yang seluas-luasnya bagi 10 kabupaten/kota termasuk Buleleng untuk bisa menyerap aplikasi yang sudah diterapkan Pemkot Bandung ke masing-masing daerah untuk mengembangkan smart city.

Untuk Buleleng sendiri, sistem aplikasi sudah dikerjasamakan dan tetap dilanjukan. Namun, tidak semua sistem aplikasi bisa diterapkan karena menyesuaikan dengan kondisi daerah masing-masing.

Arya Sukerta menambahkan, inti dari smart city adalah e-government. Sub sistem dari e-government meliputi perencanaan pembangunan, sistem informasi keuangan daerah, sistem informasi akuntabilitas kinerja pemerintah, perdagangan, dan perindustrian. Semua sub sistem tersebut sudah berjalan selama setahun masa kerjasama sebelumnya.

Menurut Arya Sukerta, Pemkab Buleleng akan secara bertahap mengadopsi sistem informasi yang sudah diterapkan oleh Pemkot Bandung. Pemkab Buleleng ingin mengaplikasikan semua sistem secara menyeluruh terhadap seluruh sub sektor yang ada sesuai kegunaan.

“Nantinya smart city betul-betul bisa memberikan pelayanan elektronik pada sektor pemerintahan dan pembangunan di Buleleng,” imbuhnya.

Kepala Bagian Kerjasama Pemkot Bandung, Dodit Ardian, ST.,M.Sc mengatakan inovasi sistem aplikasi dan command center di Bandung sudah diterapkan mulai tahun 2016 guna mengatasi permasalahan pelayanan publik.

Baca juga: Pembari-Power China kerja sama bangun bandara

Pada pertengahan tahun 2017, Pemkot Bandung mendapat dukungan dari KPK yaitu tiga aplikasi Pemkot Bandung bisa dijadikan best practice untuk daerah lainnya di Indonesia. Ketiga aplikasi tersebut antara lain aplikasi untuk proses pengajuan dana hibah atau bansos, aplikasi perijinan, dan aplikasi evaluasi kinerja pegawai yang dikaitkan dengan remunerasinya.

“Sehingga dengan pola-pola peningkatan kualitas pelayanan melalui transformasi digital ini diharapkan kualitas pelayanan publik di daerah-daerah di Indonesia bisa meningkat secara cepat,” tandasnya. (adt/I006)

Pewarta: Made Adnyana

Editor : I Nyoman Aditya T I


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018