Bangli (Antara Bali) - Kabupaten Bangli terpilih menjadi salah satu kabupaten yang menjadi mitra strategis Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) dalam penguatan sistem inovasi daerah (SID) untuk koridor ekonomi Bali-Nusa Tenggara.
"Untuk memperkuat kerja sama itu, Wakil Bupati Bangli Sang Nyoman Sedana Arta selama dua hari (27-28/7) mengikuti Forum Kordinasi Penguatan Sistem Inovasi Daerah di BPPT Jakarta," kata Kepala Bagian Humas dan Protokol Pemkab Bangli I Kadek Mahindra Putra, Jumat di Bangli.
Keikutsertaan Wabup Sedana Arta dalam forum itu diharapkan dapat memberikan manfaat yang sangat baik bagi posisi Kabupaten Bangli sebagai salah satu mitra strategis BPPT.
Menurut Mahindra Putra, pemerintah pusat telah merencanakan sejumlah koridor ekonomi untuk berbagai wilayah di Indonesia.
Koridor ekonomi itu disesuaikan dengan potensi alam yang ada, meliputi Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Sumatera, Bali-Nusa Tenggara, serta Papua-Kepulauan Maluku.
"Khusus Bangli dipilih untuk menyokong koridor ekonomi Bali-Nusa Tenggara yang akan difokuskan sebagai pusat pengembangan ekonomi yang berbasis pada pariwisata, perikanan dan peternakan," jelasnya.
Program itu, kata dia, sejalan dengan tema pembangunan di koridor Bali-Nusa Tenggara, yakni sebagai pintu gerbang pariwisata dan pendukung pangan nasional.
Hal itu dapat dimaknai bahwa Kabupaten Bangli akan berupaya memperkuat interaksi dan kolaborasi melalui himpunan pelaku, kelembagaan, proses produktif serta kebijakan yang mempengaruhinya.
Arah dan perkembangan inovasi daerah disesuaikan dengan tema kegiatan ekonomi pada koridor utama.
Dengan penguatan sistem inovasi daerah tersebut, maka enam kerangka kebijakan pembangunan diharapkan akan bisa tercapai dengan baik.
Salah satunya adalah memperkuat kelembagaan dan daya dukung ilmu pengetahuan dan teknologi/penelitian serta pembangunan, disamping mengembangkan kemampuan menyedot secara perlahan di bidang industri, khususnya UKM.
Pemerintah, kata Mahindra Putra, telah menetapkan program penguatan inovasi daerah (SID) sebagai program Gerakan Indah Nusantara yang artinya gerakan membangun sistem inovasi, daya saing dan kohesi sosial di seluruh wilayah Nusantara.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2011
"Untuk memperkuat kerja sama itu, Wakil Bupati Bangli Sang Nyoman Sedana Arta selama dua hari (27-28/7) mengikuti Forum Kordinasi Penguatan Sistem Inovasi Daerah di BPPT Jakarta," kata Kepala Bagian Humas dan Protokol Pemkab Bangli I Kadek Mahindra Putra, Jumat di Bangli.
Keikutsertaan Wabup Sedana Arta dalam forum itu diharapkan dapat memberikan manfaat yang sangat baik bagi posisi Kabupaten Bangli sebagai salah satu mitra strategis BPPT.
Menurut Mahindra Putra, pemerintah pusat telah merencanakan sejumlah koridor ekonomi untuk berbagai wilayah di Indonesia.
Koridor ekonomi itu disesuaikan dengan potensi alam yang ada, meliputi Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Sumatera, Bali-Nusa Tenggara, serta Papua-Kepulauan Maluku.
"Khusus Bangli dipilih untuk menyokong koridor ekonomi Bali-Nusa Tenggara yang akan difokuskan sebagai pusat pengembangan ekonomi yang berbasis pada pariwisata, perikanan dan peternakan," jelasnya.
Program itu, kata dia, sejalan dengan tema pembangunan di koridor Bali-Nusa Tenggara, yakni sebagai pintu gerbang pariwisata dan pendukung pangan nasional.
Hal itu dapat dimaknai bahwa Kabupaten Bangli akan berupaya memperkuat interaksi dan kolaborasi melalui himpunan pelaku, kelembagaan, proses produktif serta kebijakan yang mempengaruhinya.
Arah dan perkembangan inovasi daerah disesuaikan dengan tema kegiatan ekonomi pada koridor utama.
Dengan penguatan sistem inovasi daerah tersebut, maka enam kerangka kebijakan pembangunan diharapkan akan bisa tercapai dengan baik.
Salah satunya adalah memperkuat kelembagaan dan daya dukung ilmu pengetahuan dan teknologi/penelitian serta pembangunan, disamping mengembangkan kemampuan menyedot secara perlahan di bidang industri, khususnya UKM.
Pemerintah, kata Mahindra Putra, telah menetapkan program penguatan inovasi daerah (SID) sebagai program Gerakan Indah Nusantara yang artinya gerakan membangun sistem inovasi, daya saing dan kohesi sosial di seluruh wilayah Nusantara.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2011