Kuta (Antaranews Bali) - Kepolisian Republik Indonesia siap membantu pihak perbankan dalam upaya mencegah terjadinya pencuri data nasabah (skimming), sehingga tidak menyebabkan keresahan masyarakat di Indonesia.

"Dalam memperkuat sistem pertahanan agar terhidar dari pencurian data nasabah dari serangan `cyber`, memang perlu kerja sama kepolisian dengan perbankan," kata Kapolri Jenderal (Pol) Tito Karnavian di Kuta, Kamis.

Ia menekankan, aksi "skimming" ini tidak hanya terjadi di Indonesia, namun fenomena kejahatan teknologi komputerisasi (IT) ini juga terjadi di negara lainnya. "Kemajuan IT sering disalahgunakan oleh warga asing untuk berbuat kriminal, artinya peristiwa ini terjadi di seluruh negara," katanya.

Oleh karenanya, ia mengimbau kepada masyakat agar tidak panik dan takut dengan sistem perbankan di Indonesia, karena kepolisian sudah siap untuk mencegah dan melakukan penangkapan terhadap pelaku kejahatan "skimming" ini.

"Saya berharap publik jangan kehilangan kepercayaan terhadap perbankan kita, karena dari Bank Indonesia akan berkoordinasikan dan membantu nasabah yang terkena pencurian data ini," katanya.

Tito juga mengimbau kepada masyarakat agar melapor kepada polisi dan pihak bank apabila terkena dampak "skimming" ini. "Kami siap memberikan solusi untuk melindungi kepentingan nasabah, sehingga tingkat kepercayaan publik tetap tinggi kepada perbankan kita," katanya.

Pihaknya tidak main-main dalam proses penindakan kejahatan "skimming" ini dan percayakan semua ini kepada polisi untuk mengungkap kasus kejahatan internasional ini.

"Kepolisian Indonesia juga sudah bekerja sama dengan dari kepolisian negara asing untuk menangkap pelakunya yang melakukan kejahatan ini," katanya. (ed)

Pewarta: I Made Surya Wirantara Putra

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018