Mangupura (Antaranews Bali) - Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta mengapresiasi persatuan dan kerukunan warga Desa Adat Tuban dalam menyukseskan rangkaian Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1940 di wilayah tersebut.

Giri Prasta ketika menghadiri Pasar Majelangu di Desa Adat Tuban, Minggu (18/3), mengapresiasi toleransi warga setempat di tengah kehidupan masyarakat heterogen yang tetap mampu rukun dan bersatu.

"Wujud toleransi warga Desa Adat Tuban ini sangat pantas untuk dijadikan `role model`. "Bukan hanya untuk Bali, melainkan juga nasional," ucapnya dalam keterangan pers. 

Ia menjelaskan Pemkab Badung juga berupaya membuat kebijakan yang adil tanpa membedakan suku, ras dan agama.

"Saya selaku Bupati Badung tentu harus mengamalkan sila kelima Pancasila, yaitu Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Hal itu berarti semua insan harus sama dapat dan sama rasa," katanya.

Berbagai kebijakan yang dikeluarkan Pemkab Badung Badung, kata dia, juga dalam rangka mendukung program Presiden Joko Widodo yaitu Indonesia Hebat melalui revolusi mental.

"Revolusi mental tidak dapat dilakukan kalau masyarakat belum mampu memenuhi kebutuhan dasarnya. Karena itu kebijakan yang kami keluarkan cenderung menyasar kebutuhan dasar masyarakat,, seperti sandang, pangan, papan, pendidikan dan kesehatan," ujarnya.

Dalam kegiatan Pasar Majelangu Desa Adat Tuban tersebut Giri Prasta juga menyerahkan dana bantuan senilai Rp50 juta.

Sementara itu Bendesa Adat Tuban I Wayan Mendra menjelaskan berbagai rangkaian perayaan Nyepi Tahun Baru Caka 1940 di Desa Adat Tuban berjalan aman atas dukungan seluruh komponen warga setempat.

"Seluruh kegiatan rangkaian Nyepi dapat terlaksana berkat kolaborasi segenap warga Tuban, tanpa batas perbedaan suku, ras, ataupun agama. Bahkan, di sini juga ada anggota Pecalang beragama Muslim yang ikut berjaga saat Hari Raya Nyepi," ujarnya.(WDY/Dwa)

Pewarta: Fikri Yusuf

Editor : Dewa Sudiarta Wiguna


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018