Denpasar (Antaranews Bali) - Penggiat teknologi seni Lysit-art mengajak anak usia dini di Denpasar untuk ikut serta mengampanyekan "anti-bulying" melalui teknologi empat dimensi.

"Kita saat ini bekerja sama dengan Pemerintah Kota Denpasar menggelar kelas kreatif di luar bersama anak-anak SD belajar menggambar `super hero` sambil menyisipkan kampanyekan anti-bulying," kata penggiat seni Lysit Art, Wahyu Dwi Nugroho, disela-sela peringatan HUT ke-230 Kota Denpasar di Denpasar, Kamis.

Kelas kreatif tersebut diikuti oleh puluhan siswa-siswi sekolah dasar di Kota Denpasar.

Anak-anak itu diarahkan tentang cara mewarnai sesuai pola yang telah disediakan oleh Lysit-Art dan hasilnya dipadukan dengan teknologi empat dimensi sehingga gambarnya terlihat hidup serta bergerak.

Di setiap gambar yang disediakan oleh Lysit-Art tersebut diisi kata-kata yang mengampanyekan `anti-bulying`.

"Jadi kita sengaja memanfaatkan teknologi untuk bisa mengampanyekan `anti-bulying` sehingga anak-anak mudah mengerti dan tidak melakukan hal yang salah di lingkungan," ujarnya.

Dia berharap anak-anak yang ikut serta dalam kelas tersebut tidak lagi melakukan bulying terhadap temannya.

Komang Sri salah seorang siswa SD 22 Dauh Puri Kota Denpasar mengaku sangat senang ikut serta dalam kegiatan tersebut karena unik dan menarik.

"Kegiatannya bagus mewarnai, saya suka bisa sambil bermain," ujarnya.

Sementara itu, Adrian salah seorang orang tua siswa yang ikut serta dalam kelas itu mengaku sangat suka dan tertarik.

"Tadi saya cuma antar anak jalan, tapi pingin ikut belajar saya lihat bagus dan menarik," ujarnya. (Adt)

Video oleh Wira Suryantala
 

Pewarta: Wira Suryantala

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018